#Tiga Pantun Kimo Bangkitkan Semangat
RiauKepri.com, DUMAI- Tokoh masyarakat Dumai, Zulkifli As, tak banyak bisa berkata-kata setelah dia mendengar cerita Syamsuar maju bersama Buya Mawardi sebagai calon Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau.
Walikota Dumai dua periode itu hanya mengatakan, Pak Gubernur kepada Syamsuar. “Bolehkan saya memangil Pak Gubernur,” kata Zulkifli As, pada silaturahmi calon Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si di rumah Timo Kipda, yang berada di Kelurahan Bumi Ayu, Kota Dumai, Selasa sore (03/09/2024).
Syamsuar menjawabnya selain mengatakan boleh juga mengucapkan aamiin karena ucapan adalah doa. Sebelum Zulkifli As memangil Syamsuar dengan kata gubernur, dia sangat terpikat dengan keiklasan dan perjuangan Bupati Siak dua periode itu memperjuangkan nasib Riau di atas kepentingan pribadinya.
Pada silaturahmi itu, Syamsuar sempat menceritakan bagaimana awal dirinya maju Pilgubri bersama Buya Mawardi. Alasannya, karena memang ini keinginan masyarakat yang begitu banyak meminta dirinya maju.
Kalau memikirkan pribadi, jelas Syamsuar, lebih senang dia duduk di DPR RI. Namun, aspirasi masyarakat yang tak berhenti datang kepadanya secara pribadi dan keluarganya, membuat Syamsuar semakin terpanggil untuk membangun Riau apalagi masih banyak program yang belum selesai semasa dia menjabat sebagai Gubri masa 2019-2023.
“Setelah menimbang amal ibadah, dan ada warga datang bercakap kepada saya; jika bapak tidak maju lagi sebagai Gubernur Riau, itu sama saja Bapak mementingkan diri sendiri. Hal ini membuat saya tersentuh. Dengan mengucapkan Bismilah saya nyatakan maju Pilgubri 2024,” ungkap Syamsuar.
Jika duduk di DPR RI, jelas Syamsuar, dia tidak bisa berbuat banyak untuk masyarakat, sementara jika jadi Gubernur Riau lebih banyak bisa berbuat untuk membantu masyarakat. “Jadi kami maju Pilgubri bukan ambisi kekuasaan tapi untuk kepentingan masyarakat Riau ke depannya,” ujar Syamsuar.
Ketika menyematkan diri maju sebagai calon Gubri, Syamsuar juga berkomitmen dengan Buya Mawardi. Dia tak akan maju kalau tak berpasangan dengan Buya Mawardi, dan ternyata Buya Mawardi pun berkomitmen yang sama. Hingga, “Akhirnya, Alhamdulillah kami bisa maju. Pasangan Umara dan Ulama,” ujar Syamsuar.
Penasehat Ika Kampar Ibrahim Lesut, pada kempatan itu mengatakan, bahwa dirinya dulu dengan Buya Mawardi adalah tetangaan. Sehingga dia kenal betul dengan Buya Mawardi, baik dirinya secara pribadi maupun keluarga besar Buya Mawardi.
Karena kenal betul dengan Buya Mawardi,
Ibrahim berani bertanya kenapa Buya Mawardi mau berpasangan dengan Pak Syamsuar.
“Kata Buya Mawardi ketika itu, sudah lama dia berniat untuk berbuat demi kepentingan masyarakat Riau. Untuk menjadi Gubernur Riau rasanya tak mungkin. Untuk menunaikan niatnya itu, Buya Mawardi setiap malam Sholat tahajud hingga akhirnya mendapat petunjuk berpasangan dengan Pak Syamsuar,” cerita Ibrahim.
Harapan Ibrahim, apa yang tergendala pada pembanguman di Kota Dumai ini dapat dilanjutkan, apalagi pasangan ini adalah umarah dan ulama. “Insya Allah masyarakat Kampar di Dumai, penuh mendukung Pak Syamsuar-Buya Mawardi,” katanya.
Sementara itu sebagai tuan rumah,Timo Kipda selalu mengawali ucapannya dengan pantun. Ada tiga pantun dari tuan rumah membangkitkan semangat. Berikut tiga pantun tersebut:
1. Di laut terlihat marcusuar//jelas kelihatan diwaktu pagi//selamat datang Pak Syamsuar//Insya Allah jadi gubernur lagi.
2. Dayung sampan dari bukit batu//hasrad hendak ke Pulau Rupat//ayo kita bersatu padu//menangkan Syamsuar-Mawardi Pilkada 2024.
3. Jangan suka jalan sendirian//kalau dapat jalan berempat//Pilkada Riau kita beda pilihan//Syamsuar-Mawardi pilihan paling tepat. (RK1)