RiauKepri.com, PEKANBARU- Warga Kecamatan Tuah Madani, Jalan Muhajirin, Sidomulyo Barat, Kota Pekanbaru, begitu antusias menyampaikan aspirasi mereka pada helat silaturrahmi dengan calon Gubernur Riau Drs.H. Syamsuar, M.Si. Persoalan pendidikan, kesehatan, banjir, dan jalan yang mereka sampaikan langsung diberi solusi oleh Gubernur Riau periode 2019-2023 itu.
Sebelum sesi tanya jawab pada silaturahmi di lapangan RW 09 itu,
tokoh masyarakat setempat Ahmad Purwanto, dalam elu-eluannya mengajak seratusan warga yang didominasi kaum ibu itu untuk bersama-sama mendoakan dan mendukung Pak Syamsuar untuk kembali memimpin Riau.
“Di sini, RW 09, ada 2.000 lebih warga yang tercatat sebagai pemilih pada Pemilu lalu, Insya Allah pada Pilkada Riau nanti warga akan antusias lagi untuk berpatisipasi memberi hak pilihnya. Khususnya, warga yang datang dalam silaturahmi ini siap mendukung Pak Syamsuar dan mendoakan Pak Syamsuar kembali menjadi Gubernur Riau,” kata Ahmad.
“Ada yang tahu pasangan kami sebagai wakil Gubernur Riau,” tanya Syamsuar mengawali sambutannya.
Wargapun menjawab. “Ustadz Mawardi kan, kami yang hadir di sini sebagian besar jemaah beliau,” kata warga.
Sandangan pangan atau Sembako yang mahal dan ini dikeluhkan ibu-ibu, kata Syamsuar menyambung sambutannya, menjadi bagian penting dalam 15 komitmennya bersama Ustadz Mawardi.
Selain itu, ujar Syamsuar, dia juga berkomitmen mengatasi persoalan anak-anak yang sudah sekolah dan selesai sekolah mudah mendapat pekerjaan. Bahkan, berobat gratis, terutama masyarakat tidak mampu yang sudah diprogram Syamsuar ketika menjabat sebagai Gubernur Riau, terus dilanjutkan.
“Sekolah gratis mulai SD sampai SMA dan sederajat, tetap kita pertahankan. Kami juga nantinya bersenergi dengan pemerintah Kota Pekanbaru untuk menangani masalah sampah dan banjir, karenanya saya membawa rekan saya Roni Amriel yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD Pekanbaru agar sama-sama menampung aspirasi masyarakat,” ungkap Syamsuar.
“Kehadiran kami bersilaturahmi dengan masyarakat di sini bertujuan untuk menampung aspirasi, sehingga bisa mencari solusi dari persoalan yang dihadapi masyarakat,” tegas Syamsuar.
Bu Atun dan Bu Mimi, begitu mendapat kesempatan untuk menyampaikan aspirasi mempertanyakan bagaimana mendapat beasiswa sementara mereka tidak punya Kartu Indonsia Sehat (KIS) sebagai tanda keluarga tak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis hingga S-3.
Warga lainnya Rahman, menyampaikan bahwa
2024 ini pendidikan yang masih dengan sistem zonasi rasanya kurang pas. Karena jumlah angkatan pendidikan dengan calon siswa tidak sebanding. “Sehingga anak kami tak tertampung di sekolah negeri dan terpaksa ke sekolah swasta dengan biaya yang besar. “Mudah-mudahan jika Pak Syamsuar terpilih bisa menyelesaikan masalah ini,” kata Rahman.
Baharudin tokoh masyarakat lain lagi, dia meminta agar parit sepanjang Jalan Soekarno Hatta dibangun sehingga air dari Jalan Soebrantas tidak membanjir tempat tinggal mereka.
“Inilah persoalan kami selama ini, dua jam saja hujan kebanjiran akibat luapan air yang tidak mengalir karena parit memang tidak ada. Kalau bapak jadi Gubernur Riau, mohon ini diperhatikan dan masyarakat siap mendukung Pak Syamsuar. Mari sama-sama kita mendukung Pak Syamsuar,” ajak Baharudin.
Tokoh masyarakat lainnya, Yusmar Umar menyebutkan bahwa Pak Syamsuar sudah tak asing bagi warga Sidomulyo Barat, hari ini, Senin (02/09/2024), untuk kesekian kalinya Pak Syamsuar ke tempat mereka. “Sudah banyak bantuan Pak Syamsuar kepada masyarakat, terutama untuk rumah ibadah. Pileg lalu suara Pak Syamsuar juga terbanyak di sini,” ucap Yusmar.
Sehubungan dengan layanan kesehatan, kata Yusmar, di Kecamatan Tuah Mahdani ini perlu ada Puskesmas baik melayani rawat inap maupun pelayanan harian.
“Kami mendoakan Pak Syamsuar diberkahi, selalu sehat dan dikabulkan hajatnya, sehingga kembali memimpin Riau,” kata Yusmar.
Syamsuar pun menjawab satu per satu pertanyaan warganya. Terkait KIS, kata Syamsuar, ini adalah PR-nya. Namun pengurusan KIS harus diusulkan dari bawah mulai dari RT sampailah ke Dinas Sosial. Selanjutnya disampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Yang menjadi persoalan selama ini, KIS yang dapat adalah orang yang mampu. Agar tidak salah sasaran, maka dalam pengurusan harus berjenjang dari bawah dan perlu diketahui KIS ini program dari pusat,” ucap Syamsuar.
“Terkait beasiswa S-1 dan S-3, yang ditanya Bu Atun dan Bu Mimi, bahwa ini sudah menjadi program kami sebelumnya, yang mendapat bea siswa ini adalah mereka yang tidak mampu, berprestasi. Program ini tetap dilanjutkan,” sambung Syamsuar.
Sedangkan masalah zonasi penerimaan siswa baru, kata Syamsuar, salah satu solusi yang pernah dibuatnya ketika menjabat sebagai Gubernur Riau, di antaranya membangun sekolah baru. Sebab, sejauh ini belum ada perubahan pada peraturan zonasi dalam penerimaan siswa baru.
“Terkait pendidikan ini, selain kami mengratiskan sekolah, kami juga memberi bantuan Bosda sebagai salah satu tujuan agar anak-anak kita yang tak mampu bisa dibantu lewat seokolah,” ujar Syamsuar.
Soal pembangunan parit atau drainase di Pekanbaru, kata Syamsuar, sudah masuk dalam program ke depan dia bersama Ustadz Mawardi, termasuk perlebaran jalan di Pekanbaru.
“Tahun 2023 lalu, karena keuangan Pekanbaru tak mencukupi, sebagai Gubernur Riau saya mengambil kebijakan mengalihkan 36 ruas jalan di bawah Pemko Pekanbaru menjadi jalan Provinsi Riau, dan realisasinya tahun 2024 ini,” jelas Syamsuar.
Mengenai aspirasi dibangunannya Puskesmas di sini, Syamsuar menyebutkan, hal ini sangat menjadi perhatian dirinya. “Insya Allah, jika kami jadi nanti kita bangun Puskesmas dan lengkap dengan doktor spesialis,” ucap Syamsuar. (RK1)