RiauKepri.com, DUMAI- Tujuh penabuh kompang menjadi bagian utuh mengiringi tepuk tepung tawar untuk mengucapkan selamat datang kepada calon Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si.
Setelah dua tokoh Kota Dumai memberi tepuk tepung tawar, seorang pesilat beraksi di depan Syamsuar. Selanjutnya, Gubernur Riau 2019-2024 itu diarak ke tempat silaturahmi dengan tim relawan Suwai Dumai di rumah Zulkifli As, wali Kota Dumai pada masanya.
Langit yang mendung menghiasi silaturahmi itu, warga yang berada di bawah kanopi dan tenda tampak bersemangat mendengarkan elu-eluan dari tuan rumah, Zulkifli As, Rabu sore (04/09/2024).
Zulkifli As dalam elu-eluanya mengatakan, saat ini ada dua mantan Gubernur Riau yang hadir yakni, Wan Abu Bakar dan Pak Syamsuar. “Untuk Pak Syamsuar harus kita tambah satu periode lagi,” katanya.
Kenapa Pak Syamsuar harus dua periode, jelas Zulkifli As, karena Pak Syamsuar ibarat mutiara pantai timur pesisir Riau, berpasangan dengan ulama karismatik Riau.
“Dari sekitar 2 juta orang jumlah penduduk di Riau pesisir, satu-satunya hanya Pak Syamsuar yang maju sebagai calon Gubernur Riau,” ungkap Zulkifli As.
“Ulama jangan hanya dijadikan pendukung, sudah saatnya kita mendukung ulama menjadi umarah di Provinsi Riau,” sambung Zulkifli As, dan disambut tepuk tangan yang bergemuruh.
Kalau Pak Syamsuar menjadi pemimpin, ucap Zulkifli As, maka dia akan membangun seluruh daerah Riau ini. “Pak Syamsuar membangun tidak pilih kasih, tidak ada istilah anak tiri dan anak kandung. Seluruh Riau dibangun,” ujar Zulkifli As.
Hitungan di atas kertas, ucap Zulkifli As, ada beberapa daerah menjadi lumbung suara karena jumlah penduduknya terbanyak dari daerah lainnya yang ada di Riau. Lumbung suara itu di Kampar, Pekanbaru, dan Rohil. “Daerah ini sudah kita pegang, namun kita tidak boleh lalai, kerja keras dan doa harus terus dilalukan. Insya Allah dengan kerja keras kita menang,” ucap Zulkifli As.
Sebagai orang yang pernah menjadi walikota Dumai, Zulkifki As menyebutkan, hakekat pembangunan ini adalah pembangunan SDM, dan Pak Syamsuar sangat konsen terhadap hal ini. “Pembangunan SDM ini tidak bisa dilihat dengan kasat mata, beda dengan membangun gedung dan jalan. Karenanya mari kita antarkan Pak Syamsuar menjadi Gubernur Riau. Sehingga ketika datang lagi ke Dumai ini sudah menjalan programnya,” ujar Zulkifli As.
Mengawali sambutannya, Syamsuar mengucapkan Alhamdulillah karena atas perjuangan berbagai pihak, selama ini Dumai tidak pernah dapat DBH Migas kini sudah mendapatnya lebih dari Rp 369 miliar. Tak hanya DBH Migas, Dumai juga mendapat bagi hasil dari sawit.
Dalam perjalanan memimpin, Syamsuar sangat konsen pada pembangunan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pembanguanan pendidikan itu, semasa Syamsuar menjadi Gubernur Riau untuk SMA dan SMK negeri gratis. “Pendidikan ini adalah program prioritas kami. Termasuk memberi beasiswa kepada siswa yang tidak mampu. Selain itu juga memberi beasiswa S-1 sampai S-3, dan ini berlaku bagi tenaga pendidik,” ucap Syamsuar.
Setelah berhasil membangun pendidikan, hingga banyak anak muda di Riau yang sudah berkerja. Ke depan Syamsuar berencsna membuat program pendidikan khsusus untuk Posantren. “Kami akan buat Perda tentang Posantren,” katanya.
“Saya juga sependapat dengan Pak Zulkifli As, bahwa membangun daerah tidak hanya membangun jalan saja, tapi juga harus membangun ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” ujar Syamsuar, dan pada masanya program ini belum maksimal lantaran dihantam badai Covid-19 hingga dua tahun lebih.
Sedangkan terkait program kesehatan, sejak Syamsuar menjadi Gubernur Riau masyarakat mendapat pelayanan kesehatan berobat gratis. Masyarakat cukup menunjutkan KTP, dan biayanya ditanggung pemerintah daerah kabupaten/kota sebesar 45 persen dan Provinsi Riau 55 persen. (RK1)