Dosen dan Mahasiswa PBM FIB UNILAK Taja  Pelatihan Membaca Syair Melayu di SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia

Foto bersama dosen, mahasiswa PBM FIB Unilak bersama peserta pelatihan

RiauKepri.com, Pangkalan Kerinci – Sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian sastra dan budaya Melayu, dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Melayu (PBM), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Lancang Kuning (UNILAK) melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia, Kabupaten Pelalawan.

Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 Februari 2024, pukul 09.00 hingga 12.00 WIB ini mengangkat tema “Pelatihan Membaca Syair Melayu di SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia: Sebagai Wujud Pelestarian Sastra dan Budaya Melayu”.

Baca Juga :  Perayaan Hari Puisi Indonesia 2024 di TIM: Dari Pidato Menteri Kebudayan Hingga Pengumuman Penyair Adiluhung

Ketua tim penelitian dan pengabdian, Rian Hidayat, M.Pd., yang akrab disapa Pak Yong, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan dan melatih siswa dalam membaca syair Melayu dengan baik dan benar. “Syair merupakan bagian penting dari budaya Melayu yang perlu terus dilestarikan. Melalui kegiatan ini, kami berharap para siswa dapat lebih memahami dan mencintai sastra Melayu,” ujar Pak Yong.

Kegiatan ini juga didukung oleh Siswanto, M.Pd., dan Yulia Nelfita, M. Pd., selaku anggota dosen, serta tiga mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Melayu. Para peserta yang terdiri dari siswa SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta tampak antusias mengikuti pelatihan. Mereka diberikan pemahaman tentang struktur syair Melayu serta teknik membacanya dengan intonasi dan ekspresi yang tepat.

Baca Juga :  Selebrasi Negeri Kata-kata, 20 Pelajar Pentaskan Harmoni Kata

Kepala Sekolah SMK Kelapa Sawit Arsya Ganeeta Indonesia, Ririn Juharaini, S.H., menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi tim dari Universitas Lancang Kuning. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi siswa kami. Meskipun sekolah kami sekolah kejuruan, tapi juga harus bisa dan paham akan budaya Melayu, apalagi jurusan Pendidikan Bahasa Melayu saat ini sangat dicari untuk mengajar mata pelajaran Budaya Melayu Riau (BMR). Bahkan, jika nanti ada mahasiswa yang sudah lulus, mungkin bisa direkomendasikan untuk mengajar di sekolah kami dan semoga kerja sama dengan UNILAK terus terjalin untuk meningkatkan wawasan siswa dalam bidang sastra dan budaya Melayu,,” ujarnya. (RK2)

Baca Juga :  Biarkan Puisi Liar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *