RiauKepri.com, PEKANBARU- Setiap tahun, pada bulan Mei dan Juni orangtua disibukan dengan ajaran baru, anak melanjutkan jenjang pendidikan. Khusus untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Provinsi Riau diyakini tidak ada masalah, jika hal ini mengacu dari jumlah daya tampung dengan peserta didik yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan.
“Sebenanya, setiap tahun proses PPDB tidak ada masalah di Riau. Daya tampung itu surplus,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, Sabtu (3/5/2025).
Tapi, sambung Erisman yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga itu, yang jadi persoalan ketika semua siswa ingin masuk sekolah negeri. Contohnya di Pekanbaru ini, semua ingin masuk ke sekolah pavorit seperti di SMA 1 dan SMA 8. ”Di sinilah persoalannya. Kalau anak-anak kita mau di mana saja sekolahnya, tentu tidak akan ada persoalan sebab daya tampung itu melebihi dari cukup,” ungkap Erisman.
Ketersediaan daya tampung sekolah setiap tahunnya, jelas Erisman, hal ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Riau dalam menekan angka putus sekolah, dan sejak 5 tahun terakhir Riau sukses menjalankan program wajib belajar 12 tahun. ”Kita berikan daya tampung yang memadai untuk tamatan SLTP sederajat, karena ini bertujuan untuk menekan angka putus sekolah. Untuk itu, kita mengimbau peserta didik agar tidak terobsesi pada satu sekolah ternama saat proses Penerimaan Peserta Didik Baru,” pinta Erisman.
Sekolah ternama, ucap Erisman, bukan satu-satunya pilihan. Apalgi pihaknya sudah bekerja sama dengan sekolah swasta, SMA dan SMK swasta dengan memberikan Bosda Afirmasi. Hal ini adalah upaya pemerintah dalam memberikan kesempatan pada anak-anak untuk belajar secara gratis. ”Dalam hal ini, yang terpenting itu bukan dimana sekolahnya, tapi tentang bagaimana siswa itu punya niat yang tinggi. Kalau belajar yang tekun dan punya spirit sendiri pasti akan jadi orang hebat,” ungkap Erisman. (RK1/MCR)
Editor: Dana Asmara