RiauKepri.com, BATAM – Di sebuah sore yang cerah di Kampung Bagan Tanjungpiayu, Batam, tawa anak-anak menggema di antara rumah-rumah sederhana. Bukan sekadar bermain, mereka tengah merayakan sesuatu yang sangat berarti, hadirnya listrik di rumah mereka untuk pertama kalinya.
Listrik. Sesuatu yang kerap dianggap biasa oleh banyak orang, namun bagi ratusan keluarga di pelosok Kepulauan Riau, cahaya lampu di malam hari adalah kemewahan yang baru saja mereka nikmati. Di bawah kepemimpinan Gubernur H. Ansar Ahmad, Provinsi Kepulauan Riau perlahan tapi pasti menerangi setiap sudut wilayahnya. Kini, rasio elektrifikasi Kepri telah mencapai angka 99,10 persen.
Cahaya untuk Semua
Sejak menjabat pada 2021, Gubernur Ansar dan Wakil Gubernur Nyanyang Harris Pratamura menjalankan misi besar: Kepri Terang. Salah satu wujud nyatanya adalah program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang telah menjangkau 12.764 rumah tangga pra sejahtera hingga tahun 2024.
Bantuan ini datang dari berbagai sumber — APBD, APBN, dana CSR perusahaan, hingga Solar Home System (SHS) — menunjukkan kolaborasi multipihak untuk satu tujuan: menghapus gelap dari rumah-rumah masyarakat miskin.
“Terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang telah ikut serta. Ini bukan hanya tentang listrik, ini tentang harapan dan masa depan,” ungkap Nyanyang saat meresmikan BPBL di Batam.
Dari 14 Jam Menjadi 24 Jam
Di hari yang sama, Wakil Gubernur Nyanyang juga meresmikan peningkatan layanan listrik 24 jam penuh di empat wilayah terpencil: Pulau Pemping (Batam), Desa Numbing (Bintan), Pulau Seluan (Natuna), dan Pulau Sugi (Karimun). Sebelumnya, wilayah ini hanya menikmati listrik selama 14 jam per hari.
Peningkatan ini adalah bagian dari lonjakan besar sistem kelistrikan PLN di Kepri. Dalam empat tahun, sistem kelistrikan meningkat dari 96 menjadi 114 sistem, dengan peningkatan signifikan pada sistem 24 jam.
Masih Ada PR: Pulau Tanpa Listrik
Namun perjuangan belum selesai. Saat ini, masih terdapat 86 pulau non-PLN yang hanya menikmati listrik selama lima jam per hari, dan 36 pulau berpenghuni yang belum tersentuh listrik sama sekali.
“Ini akan kita kejar bersama PLN hingga tuntas. Roadmap 2025-2027 telah dirancang untuk menjangkau seluruh pulau-pulau tersebut,” jelas Nyanyang, dengan nada optimis.
Sinar Harapan
Program Kepri Terang bukan sekadar soal kabel, tiang, atau meteran listrik. Ini tentang mimpi anak-anak yang kini bisa belajar saat malam tiba. Tentang keluarga yang bisa menyimpan makanan dengan layak, atau mengisi daya ponsel untuk tetap terhubung dengan dunia luar.
Saat matahari terbenam dan lampu-lampu mulai menyala di sudut-sudut terpencil Kepulauan Riau, satu hal menjadi jelas: terang telah datang, dan bersama terang, harapan pun menyala. (RK9)
Editor: Dana Asmara