Menu

Mode Gelap
Prakiraan Cuaca Rabu, 29 Oktober 2025: Hujan Petir dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah Kepri Seminar Jurnalisme Dakwah: PWI Kepri dan STIQ Kepri Satukan Misi Dakwah dan Media JMSI dan ACJA Dirikan Rumah Wartawan Tiongkok-Indonesia Aspirasi Riau Disuarakan di Paripurna DPD RI K.H. Muhammad Mursyid Dorong Kebijakan Pro-Rakyat dan Daerah Baznas Kota Dumai Teken Kerjasama dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Bupati Afni Minta Pemberdayaan Tenun dan Batik Siak di Tingkatkan Jaga Keberlanjutan Warisan

Tanjungpinang

Pulau Penyengat Jadi Simbol Pariwisata Hijau, Kemenparekraf RI Gaungkan Gerakan Wisata Bersih

badge-check


					Hasan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Perbesar

Hasan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

RiauKepri.com, TANJUNGPINANG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia akan meluncurkan Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Rabu, 30 Juli 2025. Program ini digelar sebagai bagian dari transformasi destinasi wisata unggulan menjadi kawasan wisata ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Hasan, menjelaskan bahwa kegiatan ini akan dihadiri langsung oleh Sekretaris Menteri Pariwisata serta Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Kemenparekraf RI. Kehadiran jajaran kementerian ini menunjukkan keseriusan pemerintah pusat dalam mendukung perwujudan wisata bersih berbasis partisipasi masyarakat.

“Pulau Penyengat dipilih karena keunikannya yang menggabungkan keindahan alam pesisir dengan kekayaan sejarah dan budaya lokal. Ini adalah momen strategis untuk menempatkan Kepri, khususnya Pulau Penyengat, sebagai percontohan pariwisata berkelanjutan nasional,” ujar Hasan, Selasa (29/7/2025).

Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, dijadwalkan turut hadir bersama jajaran Pemerintah Kota Tanjungpinang, tokoh masyarakat, pegiat lingkungan, dan pelaku pariwisata. Kegiatan akan difokuskan di sekitar kawasan pantai Balai Adat hingga area permukiman warga Pulau Penyengat.

Menurut Hasan, gerakan ini tak hanya menekankan pentingnya kebersihan fisik destinasi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pengelolaan lingkungan, pelestarian budaya, dan peningkatan daya saing wisata.

“GWB bukan sekadar aksi bersih-bersih, melainkan langkah konkret untuk membangun sinergi lintas sektor. Ini menjadi contoh bagaimana pemerintah pusat dan daerah bisa menyatu dalam satu visi: menjadikan Indonesia destinasi wisata berkualitas dan berkelanjutan,” imbuh Hasan.

Sejak diluncurkan pada 23 Januari 2025, Gerakan Wisata Bersih telah menjadi program unggulan Kemenparekraf yang sejalan dengan visi pariwisata Asta Cita Presiden Prabowo: pariwisata yang maju, bersih, kolaboratif, dan inklusif.

Di Kepulauan Riau sendiri, Dinas Pariwisata terus mendorong penerapan standar kebersihan dan pengelolaan lingkungan di berbagai destinasi. Salah satu bentuk konkret komitmen ini adalah keterlibatan langsung Gubernur Ansar Ahmad dalam kegiatan gotong royong di Pulau Penyengat dalam beberapa bulan terakhir.

Dengan pelaksanaan GWB di Pulau Penyengat, diharapkan semangat menjaga lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi budaya kolektif masyarakat dan pelaku wisata. (RK9)

 

Editor: Dana Asmara

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Makin Diperhitungkan, Jujitsu Masuk Kategori Cabor Elit

28 Oktober 2025 - 08:53 WIB

UMRAH Gelar Pelatihan Perakitan Antena untuk Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan

28 Oktober 2025 - 07:08 WIB

FSIGB 2025: Yusril Ihza Mahendra Buka Lembaran Baru Diplomasi Sastra Serumpun di Tanjungpinang

27 Oktober 2025 - 20:36 WIB

FSIGB 2025: Jembatan Puisi Serumpun Melayu dari Bintan untuk Dunia

27 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kepri dan Puspenerbal Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Ketahanan Maritim dan Pembangunan Daerah

27 Oktober 2025 - 17:55 WIB

Trending di Tanjungpinang