DI TENGAH riuhnya suasana bengkel praktik di SMK Negeri 6 Batam, seorang siswa bernama Arvin Max Patty sibuk dengan peralatan mesin. Namun di balik seragam praktik berwarna abu-abu itu, tersimpan mimpi besar yang baru saja membawanya ke panggung nasional. Arvin, siswa kelas 10 jurusan Teknik Permesinan, terpilih sebagai salah satu dari 50 delegate fully funded untuk mengikuti FPU Leader Forum 2025 di Universitas Indonesia, Depok.
Bagi Arvin, kabar itu datang seperti hadiah berharga yang tak terduga. Ia tak menyangka dari ratusan pendaftar di seluruh Indonesia, namanya menjadi salah satu yang berhak mendapat pendanaan penuh untuk hadir di ajang bergengsi tersebut. “Saya benar-benar tidak menyangka bisa lolos. Rasanya seperti mimpi,” ujarnya dengan senyum bangga.
FPU Leader Forum sendiri merupakan wadah yang mempertemukan lebih dari 500 pelajar muda dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka datang untuk belajar, berdiskusi, dan bertukar gagasan seputar kepemimpinan serta perubahan sosial. Ajang ini bukan sekadar forum, melainkan ruang bagi generasi muda untuk menumbuhkan semangat berkontribusi bagi bangsa.
Namun perjalanan Arvin menuju kesempatan ini tidaklah instan. Ia harus melalui tiga tahapan seleksi ketat, dimulai dari seleksi berkas, wawancara, hingga penulisan esai. Di tahap akhir, Arvin mengaku banyak belajar tentang cara menulis esai yang menyentuh, memperkuat karakter kepemimpinan, dan membangun kepercayaan diri bahwa pelajar SMK pun bisa bersaing di tingkat nasional.
“Awalnya saya sempat ragu. Tapi guru-guru saya di SMK Negeri 6 Batam selalu bilang, jangan pernah remehkan diri sendiri. Itu yang terus saya pegang,” tutur Arvin mengenang proses panjangnya.
Dukungan dari guru dan teman-teman menjadi bahan bakar utama semangatnya. Mereka bukan hanya menyemangati, tapi juga membantu Arvin mempersiapkan wawancara dan meninjau esainya. “Kalau tidak ada dukungan mereka, mungkin saya tidak sampai di titik ini,” katanya.
Arvin melihat keberhasilannya bukan semata sebagai pencapaian pribadi, melainkan pembuktian bahwa pelajar dari Batam juga mampu bersaing di kancah nasional. Ia ingin menjadi representasi semangat anak daerah yang tak takut bermimpi besar. “Saya ingin membawa semangat pelajar Batam agar berani bermimpi lebih besar dan terus berproses tanpa takut gagal,” ucapnya tegas.
Bagi remaja berusia 16 tahun ini, menjadi bagian dari forum kepemimpinan di Universitas Indonesia bukan hanya soal kehormatan, tapi juga tanggung jawab moral untuk menginspirasi orang lain. Ia ingin menunjukkan bahwa semangat, kerja keras, dan keyakinan bisa membuka jalan, bahkan dari tempat yang mungkin belum banyak dikenal.
Melalui kegiatan FPU Leader Forum 2025 nanti, Arvin berharap bisa memperluas wawasan dan jaringan. Ia ingin bertemu pelajar dari berbagai latar belakang dan berdiskusi tentang ide-ide perubahan sosial. “Saya ingin belajar bagaimana pemuda lain berpikir tentang masa depan bangsa, dan bagaimana kami bisa berkolaborasi,” katanya penuh semangat.
Ajang ini juga akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional inspiratif, salah satunya Dr. Anies Baswedan, yang dikenal luas sebagai pendidik dan pemimpin visioner. Arvin mengaku tak sabar bisa mendengar langsung pemikiran para tokoh yang telah lama ia kagumi. “Bisa berada satu ruangan dengan tokoh-tokoh nasional itu luar biasa sekali,” ujarnya.
Bagi Arvin, Desember mendatang akan menjadi momen yang tak terlupakan. Ia akan berangkat dari Batam menuju Depok, menempuh perjalanan panjang menuju kampus Universitas Indonesia, tempat ratusan pemuda berkumpul membawa semangat perubahan. Di sanalah ia akan belajar, berdiskusi, dan berlatih kepemimpinan bersama generasi penerus bangsa lainnya.
“Saya ingin pulang ke Batam dengan membawa semangat baru,” katanya. “Saya ingin berbagi pengalaman ini dengan teman-teman di sekolah, supaya mereka juga berani ikut berbagai kompetisi dan kesempatan nasional.”
Lebih dari sekadar prestasi, perjalanan Arvin adalah kisah tentang keberanian melangkah keluar dari zona nyaman. Tentang bagaimana seorang siswa SMK bisa menembus batas dan menunjukkan bahwa bakat, semangat, dan ketekunan bisa membawa ke tempat yang tak terbayangkan sebelumnya.
“Melalui forum ini, saya ingin membawa semangat pelajar daerah agar berani bermimpi lebih besar dan terus berproses tanpa takut gagal,” tutup Arvin sambil tersenyum. Kalimat sederhana itu menjadi cermin dari jiwa muda yang siap menjemput masa depan dengan keyakinan dan kerja keras.
Dan kini, langkah Arvin Max Patty dari ruang praktik permesinan di Batam akan menjejak di panggung kepemimpinan nasional. Sebuah bukti bahwa mimpi besar bisa lahir dari mana saja — bahkan dari tangan-tangan pelajar yang terbiasa menggenggam kunci pas dan obeng, tapi menyimpan api kepemimpinan dalam hati mereka. (RK6)








