RiauKepri com, PEKANBARU – Sebanyak 90 Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural dideportasi dari Malaysia dan tiba di Pelabuhan Internasional Dumai, Sabtu (25/10/2025) sekitar pukul 16.10 WIB. Para pekerja dipulangkan dari Depot Tahanan Imigrasi (DTI) Kemayan, Pahang, daerah yang dikenal sebagai kampung halaman penyanyi ternama Malaysia, Siti Nurhaliza.
Siapa dan Berapa Banyak
Kepala Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, menjelaskan, dari total 90 PMI yang dipulangkan, 60 orang laki-laki dan 30 orang perempuan, dua di antaranya anak-anak.
“Ke-90 PMI tersebut berasal dari Sumut 19 orang, Aceh 7 orang, Riau 2 orang, Jambi 4 orang, Lampung 2 orang, Jatim 36 orang, Jabar 6 orang, Jateng 4 orang, Sulteng 1 orang, Sulut 1 orang, NTB 5 orang, dan NTT 2 orang,” kata Fanny, Sabtu.
Bagaimana Proses Pemulangan
Fanny menjelaskan, pemulangan dilakukan melalui koordinasi antara Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru dan BP3MI Riau. Setibanya di Pelabuhan Dumai, seluruh PMI menjalani pemeriksaan dokumen oleh Imigrasi Kota Dumai serta pemeriksaan kesehatan awal oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan Pelabuhan.
Selanjutnya, mereka didampingi oleh P4MI Dumai untuk proses registrasi IMEI di Bea Cukai, sebelum dibawa ke Rumah Ramah PMI guna pendataan, pemberian layanan dasar, dan fasilitasi pemulangan ke daerah asal.
Mengapa Dipulangkan
Menurut Fanny, para pekerja tersebut dipulangkan karena berangkat ke Malaysia secara nonprosedural atau tanpa izin resmi. Hal ini membuat mereka rentan terhadap pelanggaran hukum dan eksploitasi di negara tujuan.
“Negara hadir untuk setiap PMI, termasuk yang dalam kondisi rentan. Kami menerima 90 PMI yang dideportasi,” tegas Fanny.
Upaya Pencegahan
Ia menambahkan, BP3MI terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak tergiur bekerja ke luar negeri secara ilegal.
“Kami terus melakukan edukasi tentang bahaya bekerja secara nonprosedural. Banyak dari mereka tidak menyadari risikonya hingga berakhir dideportasi. Kehadiran kami bukan hanya menjemput, tapi juga memulihkan dan memastikan negara tidak diam,” ujarnya. (RK1/*)







