RiauKepri.com, TANJUNGPINANG – Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, menegaskan pentingnya memperkuat integritas dan etika Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah tantangan era digital dan tekanan ekonomi yang semakin kompleks. Ia menyoroti fenomena keterlibatan sebagian ASN dalam pinjaman online (pinjol) ilegal dan perilaku menyimpang lainnya yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap birokrasi.
Pesan itu disampaikan Raja Ariza saat menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi bertema “ASN Berakhlak: Bersih, Bebas Narkoba dan Pinjol, ASN Cerdas, Sehat, dan Produktif” yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) di ruang rapat Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Tanjungpinang, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, ASN harus menjadikan nilai dasar BerAKHLAK sebagai kompas moral dan pedoman perilaku dalam menjalankan tugas. Nilai tersebut, katanya, tidak cukup sekadar diketahui, tetapi wajib diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari.
“Berakhlak berarti amanah, jujur, dan bertanggung jawab. Apa yang diucapkan harus sejalan dengan tindakan. ASN tidak boleh berbohong, korupsi, atau berjudi, termasuk judi online. Kalau integritas hilang, semuanya bisa runtuh,” tegas Raja Ariza.
Ia menambahkan, pelayanan publik yang bersih dan transparan merupakan wujud nyata integritas ASN. Setiap pegawai dituntut bekerja cepat, mudah, dan tanpa pungutan liar. “ASN harus proaktif, jemput bola, bukan menunggu. Tugas kita melayani masyarakat, bukan dilayani,” ujarnya menekankan.
Di tengah perkembangan teknologi dan sistem digitalisasi pemerintahan, Raja Ariza mengingatkan agar ASN mampu beradaptasi tanpa kehilangan nilai-nilai moral. Pemerintah Kota Tanjungpinang, katanya, sedang menata sistem kerja berbasis teknologi untuk menciptakan birokrasi yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
Transformasi digital tersebut juga diikuti penerapan manajemen talenta, yang memungkinkan penilaian kinerja ASN dilakukan secara objektif dan berbasis prestasi, bukan kedekatan pribadi. “Pemimpin harus memberi contoh, bukan hanya memerintah. ASN yang bekerja baik harus diberi penghargaan, sementara yang tidak disiplin harus siap menerima konsekuensi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Raja Ariza menegaskan bahwa tantangan utama ASN ke depan bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga mentalitas dan ketahanan moral. Godaan ekonomi seperti pinjaman online ilegal dan gaya hidup konsumtif menjadi ujian nyata bagi ASN untuk tetap menjaga integritas.
“ASN harus cerdas secara finansial, jangan terjebak pinjol ilegal. Semua itu hanya akan menimbulkan masalah baru dan merusak karier,” pesannya.
Raja Ariza juga mengingatkan pentingnya loyalitas, kolaborasi, dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi dinamika birokrasi modern. Ia menilai keberhasilan pembangunan kota hanya bisa dicapai bila seluruh perangkat daerah bergerak dengan semangat yang sama.
“Pembangunan Tanjungpinang adalah kerja bersama. Tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Loyalitas dan kolaborasi adalah kunci membangun pelayanan publik yang kuat dan dipercaya masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut turut dihadiri Sekretaris Dinas Perkim M. Irfan, Kasi Pidum Kejari Tanjungpinang Martahan Napitupulu, serta sejumlah ASN dari berbagai perangkat daerah. Mereka berdiskusi mengenai pentingnya membangun lingkungan kerja yang bersih, produktif, dan bebas dari jerat perilaku negatif. (RK9)







