RiauKepri.com, TANJUNGPINANG – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H. Ansar Ahmad menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Mr. Wang Lutong, di Ruang VIP Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), Rabu (29/10). Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan strategis antara Kepri dan Tiongkok, khususnya di bidang ekonomi, investasi, dan pariwisata.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Ansar memaparkan sejumlah sektor prioritas yang siap dikembangkan melalui kemitraan internasional, antara lain migas, perikanan, pariwisata, serta industri pengolahan. Ansar menekankan bahwa Kepri memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang ekonomi Indonesia yang berbatasan langsung dengan pusat perdagangan global seperti Singapura dan Malaysia.
Pada sektor energi, Ansar menyoroti besarnya potensi Blok Natuna yang menyimpan cadangan migas melimpah. Ia berharap Tiongkok dapat menjadi mitra kunci dalam pengembangan sektor ini, terutama melalui dukungan teknologi eksplorasi dan investasi jangka panjang. “Blok Natuna memerlukan investasi besar dan teknologi canggih. Kami berharap kerja sama konkret dengan pihak Tiongkok bisa segera terwujud,” ujarnya.
Selain energi, sektor perikanan juga menjadi fokus pembahasan. Kepri yang 96 persen wilayahnya merupakan lautan memiliki potensi ekspor hasil laut unggulan seperti tuna, cakalang, dan kerapu. Menurut Ansar, kerja sama dengan Tiongkok dapat memperkuat sektor hilir perikanan melalui pengolahan, logistik, dan distribusi global.
“Kami membuka peluang kerja sama di bidang perikanan tangkap dan industri pengolahan. Ini bukan hanya soal investasi, tetapi juga tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir,” kata Ansar.
Dalam sektor pariwisata, Ansar mendorong penerapan kebijakan bebas Visa on Arrival (VoA) antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya untuk wilayah Kepri. Ia meyakini kebijakan ini dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan menarik wisatawan mancanegara. “Potensi wisatawan asal Tiongkok sangat besar, dan Kepri memiliki daya tarik yang dekat dengan hub internasional seperti Singapura dan Johor,” jelasnya.
Gubernur Ansar juga menyoroti kontribusi positif investasi Tiongkok di Kepri melalui proyek strategis seperti PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang beroperasi di Kabupaten Bintan. Ia berharap proyek-proyek serupa dapat diperluas dengan kemudahan investasi yang telah disiapkan pemerintah daerah melalui Free Trade Zone (FTZ) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Kami telah menyiapkan berbagai insentif seperti tax holiday, tax allowance, dan bebas bea masuk. Pemerintah daerah siap mendukung penuh agar investasi Tiongkok semakin berkembang di Kepri,” tegas Ansar.
Lebih lanjut, Ansar mengusulkan pembentukan kerja sama sister city antara Kepri dan kawasan industri Tiongkok, khususnya Nansha Industrial Zone, untuk menciptakan ekosistem industri saling terhubung dan berdaya saing tinggi. “Kami ingin membangun sister industry city agar Kepri bisa menjadi mitra strategis Tiongkok di Asia Tenggara,” ujarnya.
Sementara itu, Dubes Tiongkok Mr. Wang Lutong menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Pemerintah Provinsi Kepri. Ia menegaskan komitmen Tiongkok untuk memperkuat kerja sama investasi di sektor industri, migas, perikanan, pendidikan, serta pariwisata. “Kepri memiliki potensi besar, dan kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi di wilayah ini,” kata Wang Lutong.
Dubes Wang juga meninjau kawasan industri di Bintan yang merupakan bagian dari skema Two Countries, Twin Parks (TCTP) — kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok yang menghubungkan Bintan Industrial Estate dengan kawasan industri di Fujian. Menurutnya, proyek ini menjadi simbol konkret kemitraan ekonomi kedua negara.
Selain sektor industri, Wang juga menyambut positif gagasan bebas VoA antarnegara. Ia menilai kebijakan tersebut akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperkuat hubungan sosial-budaya kedua bangsa. “Tiongkok telah menerapkan kebijakan serupa dengan Malaysia, dan kami berharap Kepri bisa menjadi pintu utama kerja sama serupa dengan Indonesia,” ungkapnya.
Pertemuan diplomatik ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kepri Luki Zaiman Prawira, Kepala Dinas Pariwisata Hasan, serta Kepala Dinas PMPTSP Hasfarizal. Dari pihak Kedutaan Besar RRT, turut hadir Counselor Wu Zhiwei, Second Secretary Wang Hong, serta staf diplomatik lainnya. (RK9)







