RiauKepri.com, BATAM – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Kota Batam menjadi momentum penting untuk mempertegas arah pembangunan kota industri ini ke depan. Bukan sekadar seremoni, peringatan tahun ini menjadi refleksi bersama tentang bagaimana sinergi antara Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam menjadi pilar utama kemajuan daerah.
Acara puncak perayaan yang berlangsung di halaman kantor BP Batam, Ahad (26/10/2025), dihadiri berbagai pejabat Pemko, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha. Nuansa kebersamaan terlihat kuat, menandakan bahwa masa depan Batam ditentukan oleh kolaborasi semua pihak.
Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menegaskan bahwa pembangunan Batam ke depan akan difokuskan pada realisasi 15 program prioritas. Program ini dirancang untuk memperkuat fondasi sosial, ekonomi, dan lingkungan, demi mewujudkan Batam yang maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Menurut Amsakar, perjalanan Batam selama lebih dari lima dekade telah menunjukkan transformasi luar biasa. Dari kawasan industri pada awalnya, Batam kini menjelma menjadi kota metropolitan yang mengedepankan pelayanan publik, investasi, dan kesejahteraan masyarakat.
“Batam bukan sekadar kawasan ekonomi. Ia adalah rumah besar bagi warganya. Karena itu, pembangunan tidak boleh hanya berorientasi pada pertumbuhan, tapi juga pemerataan kesejahteraan,” kata Amsakar dalam sambutannya.
Ia menilai, keberhasilan pembangunan Batam akan sangat ditentukan oleh harmonisasi kebijakan antara Pemko dan BP Batam. Dua lembaga yang selama ini memiliki peran strategis di wilayah tersebut harus terus bergerak dalam satu visi dan arah yang sama.
“Sinergi ini tidak boleh berhenti di atas kertas. Harus diwujudkan dalam langkah konkret di lapangan, mulai dari perencanaan infrastruktur hingga pelayanan publik yang lebih efisien,” tegasnya.
Amsakar menjelaskan, 15 program prioritas yang menjadi fokus pembangunan Batam periode 2025–2029 mencakup berbagai aspek, mulai dari kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih, kesehatan, dan pendidikan, hingga proyek-proyek besar seperti transportasi publik terintegrasi.
Ia mencontohkan pengembangan sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang dirancang untuk meningkatkan mobilitas warga dan mengurangi kemacetan di kawasan perkotaan. “Kita ingin Batam tumbuh modern namun tetap nyaman bagi warganya,” ujarnya.
Selain infrastruktur, Pemko dan BP Batam juga menaruh perhatian besar pada penguatan sektor sosial dan pendidikan. Program seragam gratis untuk siswa SD hingga SMP, bantuan untuk lansia, serta beasiswa bagi pelajar berprestasi menjadi bagian penting dalam agenda tersebut.
Bagi sektor ekonomi rakyat, Amsakar menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat UMKM melalui program pinjaman tanpa bunga hingga Rp20 juta. Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan wirausaha baru dan memperluas lapangan kerja.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Batam. Jika sektor ini kuat, maka ketahanan ekonomi daerah juga akan terjaga,” katanya.
Tak hanya soal ekonomi, Amsakar juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Pengelolaan sampah ramah lingkungan, pengaturan stok bahan pokok, hingga pembangunan ruang publik bernuansa seni dan budaya akan menjadi bagian dari visi pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, Batam harus tumbuh sebagai kota berkarakter global yang tetap memegang nilai-nilai lokal. “Pembangunan harus membawa kemajuan tanpa kehilangan identitas budaya dan kebersamaan sosial,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Amsakar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan Batam. “Kita hanya bisa maju jika melangkah bersama. Dengan kolaborasi yang solid antara Pemko, BP, dunia usaha, dan masyarakat, 15 program prioritas ini akan menjadi tonggak baru menuju Batam yang sejahtera dan berdaya saing dunia,” tutupnya. (RK6)







