Menu

Mode Gelap
Prakiraan Cuaca Rabu, 29 Oktober 2025: Hujan Petir dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah Kepri Seminar Jurnalisme Dakwah: PWI Kepri dan STIQ Kepri Satukan Misi Dakwah dan Media JMSI dan ACJA Dirikan Rumah Wartawan Tiongkok-Indonesia Aspirasi Riau Disuarakan di Paripurna DPD RI K.H. Muhammad Mursyid Dorong Kebijakan Pro-Rakyat dan Daerah Baznas Kota Dumai Teken Kerjasama dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Bupati Afni Minta Pemberdayaan Tenun dan Batik Siak di Tingkatkan Jaga Keberlanjutan Warisan

Batam

Seminar Jurnalisme Dakwah: PWI Kepri dan STIQ Kepri Satukan Misi Dakwah dan Media

badge-check


					PWI Provinsi Kepulauan Riau bersama STIQ Kepri berkolaborasi dalam melaksanakan Seminar Jurnalisme Dakwah, di Batam. F: Ist Perbesar

PWI Provinsi Kepulauan Riau bersama STIQ Kepri berkolaborasi dalam melaksanakan Seminar Jurnalisme Dakwah, di Batam. F: Ist

RiauKepri.com, BATAM – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau bersama Sekolah Tinggi Ilmu Quran (STIQ) Kepri berkolaborasi dalam sebuah agenda intelektual bertajuk Seminar Jurnalisme Dakwah, Selasa (28/10/2025).

Kegiatan ini menjadi ruang pertemuan antara dua misi besar: menyebarkan kebenaran melalui dakwah dan menjaga kebenaran melalui media.

Seminar yang digelar di aula STIQ Kepri itu menghadirkan Saibansah Dardani, Ketua PWI Kepri sekaligus Ketua Dema pertama STIQ Kepri, sebagai narasumber utama. Adapun Muharris Baihaqi, Ketua Departemen Sosial Dema STIQ Kepri, bertindak sebagai moderator.

Dalam paparannya, Saibansah Dardani menjelaskan bahwa jurnalisme dan dakwah memiliki ruh yang sama, keduanya bertujuan menyampaikan kebenaran kepada umat. Ia mengutip Surah An-Nahl ayat 125, yang menegaskan pentingnya berdakwah dengan hikmah, nasihat yang baik, dan dialog yang santun.

“Jurnalisme sejatinya adalah dakwah dengan pena. Wartawan muslim punya tanggung jawab moral untuk menyebarkan nilai kebaikan melalui tulisan,” ujar Saibansah di hadapan peserta seminar.

Menurutnya, di era digital batas antara dakwah dan jurnalisme semakin tipis. Media sosial, portal berita, podcast, hingga YouTube kini menjadi mimbar dakwah modern. Karena itu, wartawan dan dai perlu berjalan beriringan dalam misi menyebarkan nilai-nilai Islam secara bijak dan beretika.

Peran Strategis Jurnalisme Dakwah

Saibansah menguraikan lima peran utama jurnalisme dalam konteks dakwah Islam:

  1. Penyebar nilai-nilai Islam— melalui berita yang menonjolkan kejujuran, keadilan, dan kasih sayang.
  2. Penegak amar ma’ruf nahi munkar — dengan mengangkat peristiwa positif dan mengkritisi kemungkaran sosial.
  3. Pencerah masyarakat — memberi edukasi keagamaan agar umat memahami Islam secara wasathiyah (moderat).
  4. Pelindung dari hoaks dan disinformasi — dengan prinsip tabayyun (verifikasi) dan tanggung jawab moral.
  5. Sarana dakwah kreatif — memanfaatkan media digital untuk menyampaikan pesan Islam dalam bentuk artikel, video, dan infografis.

“Setiap tulisan yang membawa nilai kebaikan bisa menjadi amal jariyah. Itulah kekuatan jurnalisme dakwah,” tambahnya.

Saibansah juga menyoroti pentingnya etika dalam praktik jurnalisme Islam. Wartawan muslim, katanya, harus menjunjung tinggi prinsip ṣidq (jujur), amanah (dapat dipercaya), dan adil (tidak memihak).

Ia menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers menjadi dasar hukum kegiatan jurnalistik di Indonesia, termasuk bagi wartawan muslim. Kode Etik Jurnalistik harus dijalankan sebagai pedoman moral dalam setiap pemberitaan.

“Kemerdekaan pers adalah amanah besar. Tapi di tangan jurnalis muslim, kemerdekaan itu harus disertai tanggung jawab dakwah,” tegasnya.

Ketua Dema STIQ Kepri, Qayyum, menyebut tema “Jurnalisme Dakwah” sangat relevan dengan karakter kampus. Ia menilai seminar ini membuka kesadaran baru bagi mahasiswa bahwa pena dan media bisa menjadi alat dakwah yang kuat.

“Banyak mahasiswa yang punya minat menulis dan berdakwah. Kami berencana membentuk pers kampus sebagai wadah pengembangan jurnalistik Islami,” ujar Qayyum.

Kolaborasi antara PWI Kepri dan STIQ Kepri ini diharapkan menjadi langkah awal melahirkan generasi jurnalis muslim yang berilmu, berakhlak, dan berintegritas.
Keduanya bersepakat untuk terus memperkuat sinergi dakwah dan media dalam membangun peradaban informasi yang beretika dan mencerdaskan.

“Dakwah butuh media, dan media butuh nilai dakwah agar tidak kehilangan arah,” tutup Saibansah Dardani dengan penuh makna. (*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

DPRD Terima Penghargaan Tribun Batam Awards 2025, Kamaluddin: Apresiasi Atas Kerja Kolektif 50 Anggota Dewan

28 Oktober 2025 - 16:41 WIB

Wakil Ketua II DPRD Kota Batam Hadiri Lepas Sambut Danyonif 136/Tuah Sakti

28 Oktober 2025 - 16:33 WIB

Gelar RDP Marathon, Komisi II DPRD Batam Bahas Ranperda APBD 2026 dengan OPD Penghasil

28 Oktober 2025 - 06:13 WIB

Pemko Batam Bangun Sinergi Tokoh Agama, Wujudkan Komunikasi Harmonis untuk Kota yang Damai

27 Oktober 2025 - 13:53 WIB

Warga Batuampar Apresiasi Langkah Pemko Batam Tangani Banjir, Amsakar Ajak RT-RW Perkuat Sinergi Pembangunan

27 Oktober 2025 - 06:29 WIB

Trending di Batam