Menu

Mode Gelap
Prakiraan Cuaca Rabu, 29 Oktober 2025: Hujan Petir dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah Kepri Seminar Jurnalisme Dakwah: PWI Kepri dan STIQ Kepri Satukan Misi Dakwah dan Media JMSI dan ACJA Dirikan Rumah Wartawan Tiongkok-Indonesia Aspirasi Riau Disuarakan di Paripurna DPD RI K.H. Muhammad Mursyid Dorong Kebijakan Pro-Rakyat dan Daerah Baznas Kota Dumai Teken Kerjasama dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Bupati Afni Minta Pemberdayaan Tenun dan Batik Siak di Tingkatkan Jaga Keberlanjutan Warisan

Tanjungpinang

Pulau Penyengat Siap Disulap Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia, Ikon Bahasa Indonesia Jadi Pusat Perhatian

badge-check


					Foto bersama sosialisasi rencana penataan kawasan Pulau Penyengat tahap III tahun 2025, digelar Pemprov Kepri bersama Kementerian PUPR, di Balai Kelurahan Penyengat. Perbesar

Foto bersama sosialisasi rencana penataan kawasan Pulau Penyengat tahap III tahun 2025, digelar Pemprov Kepri bersama Kementerian PUPR, di Balai Kelurahan Penyengat.

RiauKepri.com, TANJUNGPINANG – Pulau Penyengat, permata sejarah di Tanjungpinang, akan memasuki babak baru sebagai destinasi wisata budaya dan religi berkelas dunia. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersama Kementerian PUPR resmi memulai tahap III penataan kawasan pada 2025, yang dikemas dengan sentuhan modern tanpa meninggalkan nuansa kearifan lokal Melayu.

Rencana ambisius ini dipaparkan dalam sosialisasi yang digelar di Balai Kelurahan Penyengat, Senin (11/8) malam, menampilkan video dan master plan Tugu Bahasa—ikon yang diharapkan menjadi simbol sejarah lahirnya bahasa Indonesia.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menegaskan bahwa penataan Pulau Penyengat akan mengintegrasikan fasilitas wisata modern dengan identitas Melayu yang kuat.

“Pulau Penyengat akan menjadi pusat wisata budaya dan religi yang memancarkan ciri khas nasional. Dukungan masyarakat adalah kunci suksesnya pembangunan ini,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, menambahkan bahwa proyek ini tak hanya mempercantik kawasan, tetapi juga berpotensi besar menggerakkan perekonomian warga.

“Kami siap berkolaborasi untuk memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat, khususnya warga Penyengat,” katanya.

Pulau Penyengat sendiri menyimpan 46 situs bersejarah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional. Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Kepri, Rocky Adam, menjelaskan bahwa tahap ketiga penataan meliputi pembangunan Plaza Penyambut, Pelataran Balai Adat, jalan lingkungan, lansekap, storytelling interaktif, dan artwork.

“Kami berkomitmen menyelesaikan pembangunan tepat waktu, tepat sasaran, dan bebas korupsi,” tegasnya.

Sosialisasi ini dihadiri pejabat provinsi, Ketua LAM Kepri, kontraktor, tokoh masyarakat, dan sekitar 50 warga yang antusias menantikan wajah baru Pulau Penyengat—yang tak lama lagi siap menyambut wisatawan dari seluruh penjuru dunia. (RK9)

Editor: Dana Asmara

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Makin Diperhitungkan, Jujitsu Masuk Kategori Cabor Elit

28 Oktober 2025 - 08:53 WIB

UMRAH Gelar Pelatihan Perakitan Antena untuk Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan

28 Oktober 2025 - 07:08 WIB

FSIGB 2025: Yusril Ihza Mahendra Buka Lembaran Baru Diplomasi Sastra Serumpun di Tanjungpinang

27 Oktober 2025 - 20:36 WIB

FSIGB 2025: Jembatan Puisi Serumpun Melayu dari Bintan untuk Dunia

27 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kepri dan Puspenerbal Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Ketahanan Maritim dan Pembangunan Daerah

27 Oktober 2025 - 17:55 WIB

Trending di Tanjungpinang