Menu

Mode Gelap
Prakiraan Cuaca Kamis, 30 Oktober 2025: Waspada Hujan Singkat dan Suhu Panas di Kepulauan Riau Minta Porprov XI Ditunda, Bupati Afni: Tak Mungkin Rakyat Siak Menanggung Utang Lagi Bupati Siak Minta ASN Hemat Listrik, Biaya Capai Rp70 Miliar per Tahun Pemko Tanjungpinang Dorong Efisiensi Birokrasi Lewat Penataan Struktur Perangkat Daerah Perkuat Diplomasi Ekonomi, Gubernur Ansar Dorong Investasi dan Bebas Visa Tiongkok–Kepri Media BI Nilai Konsep DIR Penuh Kebijakan

Batam

Batam Susun Kajian Risiko Bencana 2025–2029, Wujudkan Kota Tangguh dan Aman

badge-check


					Foto bersama Sosialisasi Penyusunan Kajian Resiko Bencana (KRB) Kota Batam tahun 2025- 2029, di Aula Kantor Wali Kota Batam. Perbesar

Foto bersama Sosialisasi Penyusunan Kajian Resiko Bencana (KRB) Kota Batam tahun 2025- 2029, di Aula Kantor Wali Kota Batam.

RiauKepri.com, BATAM – Pemerintah Kota Batam mulai menyusun Kajian Risiko Bencana (KRB) periode 2025–2029 sebagai langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan dan ketangguhan daerah dalam menghadapi potensi bencana. Sosialisasi penyusunan KRB resmi dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdako Batam, Yusfa Hendri, di Aula Kantor Wali Kota Batam, Kamis (11/9/2025).

Yusfa menjelaskan, meski secara ekologi Batam tidak termasuk daerah rawan bencana, dokumen KRB sangat penting untuk memastikan setiap pihak siap menghadapi kemungkinan terburuk. “Kita berharap Batam terus terjaga dari bencana, sehingga tetap tumbuh sebagai kota perdagangan, industri, dan pariwisata. Namun, mitigasi dan kesiapsiagaan tetap harus kita siapkan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa penyusunan KRB tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Menurutnya, masukan dari peserta sosialisasi akan memperkuat hasil kajian sehingga lebih aplikatif. “Kami percaya bapak ibu peserta memiliki kompetensi yang baik untuk memberikan saran dalam penyusunan KRB ini,” tambah Yusfa.

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batam, kata Yusfa, menjadi momentum penting untuk memperkuat manajemen kebencanaan di tingkat daerah. BPBD yang baru berdiri itu diharapkan bisa menjadi motor penggerak dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang terintegrasi.

Kepala BPBD Batam, Agus Bendri, dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan sosialisasi diikuti oleh 120 peserta dari berbagai unsur, seperti instansi vertikal, akademisi, jurnalis, TNI, Polri, perusahaan, dan lembaga terkait lainnya.

Menurut Agus, KRB nantinya akan menjadi dasar dalam penyusunan rencana penanggulangan bencana, sekaligus pedoman pembangunan daerah yang berorientasi pada keselamatan masyarakat. “Kajian ini sangat penting untuk membentuk Batam sebagai kota tangguh bencana,” ujarnya.

Melalui penyusunan KRB 2025–2029, Pemerintah Kota Batam menargetkan adanya peta risiko yang lebih komprehensif, sehingga setiap kebijakan pembangunan dapat memperhitungkan aspek keselamatan dan keberlanjutan. Dengan begitu, Batam diharapkan tidak hanya berkembang sebagai pusat ekonomi, tetapi juga aman dan tangguh dalam menghadapi bencana. (RK6)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polri dan SKK Migas Perkuat Koordinasi Tangani Kasus Kebakaran PT ASL Batam: Fokus pada Profesionalisme dan Keselamatan Kerja

29 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Seminar Jurnalisme Dakwah: PWI Kepri dan STIQ Kepri Satukan Misi Dakwah dan Media

28 Oktober 2025 - 20:42 WIB

DPRD Terima Penghargaan Tribun Batam Awards 2025, Kamaluddin: Apresiasi Atas Kerja Kolektif 50 Anggota Dewan

28 Oktober 2025 - 16:41 WIB

Wakil Ketua II DPRD Kota Batam Hadiri Lepas Sambut Danyonif 136/Tuah Sakti

28 Oktober 2025 - 16:33 WIB

Gelar RDP Marathon, Komisi II DPRD Batam Bahas Ranperda APBD 2026 dengan OPD Penghasil

28 Oktober 2025 - 06:13 WIB

Trending di Batam