RiauKepri.com, BANDUNG – Ikatan Keluarga Provinsi Kepulauan Riau Jawa Barat (IKPKR-JABAR) bersama mahasiswa dan masyarakat Kepulauan Riau yang berdomisili di Jawa Barat menyelenggarakan rangkaian acara peringatan Hari Jadi ke-23 Provinsi Kepulauan Riau di Asrama Mahasiswa Kepulauan Riau, Kota Bandung, (28/09/2025). Peringatan ini bukan hanya menjadi momentum silaturahmi, tetapi juga refleksi perjuangan sejarah dan harapan generasi muda untuk membangun Kepri yang lebih maju.
Rangkaian acara dimulai pada pagi hari dengan ziarah, tabur bunga, dan doa bersama di makam para pejuang asal Kepri yang dimakamkan di Bandung. Salah satunya adalah almarhumah Hj. Shufiar, drg, yang dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan penting dalam kiprah masyarakat Kepri di Kota Bandung. Kegiatan ini menjadi bentuk penghormatan kepada jasa para pejuang yang telah berkontribusi dalam perjalanan sejarah daerah.
Usai ziarah, acara dilanjutkan dengan pemotongan Pulut Kuning dan Bunga Telor serta doa bersama sebagai ungkapan syukur atas perjalanan 23 tahun Provinsi Kepulauan Riau sejak berdiri pada tahun 2002.
Agenda berikutnya adalah Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Kepri dalam Lintas Sejarah dan Harapan Generasi Muda”. Diskusi ini menghadirkan narasumber dari tokoh-tokoh penting, di antaranya H. Tengku Agustiar, Nashrun Hisab, Siti Nurhayari, Ahmad Adib Zein, dan Prof. Dr. Ir. Agus Purnomo,MT., CMIlT salah satu pejuang yang terlibat langsung dalam proses pembentukan Provinsi Kepulauan Riau, Akademisi, dan Praktisi sekaligus pengurus, Pembina dan penasihat IKPKR-JABAR. FGD ini diharapkan mampu memberikan perspektif historis sekaligus inspirasi bagi generasi muda Kepri untuk terus menjaga identitas, semangat kebersamaan, dan memajukan daerah di berbagai bidang.
Ketua Umum IKPKR-JABAR, Faisal, menegaskan bahwa peringatan hari jadi ini bukan hanya simbolik, tetapi juga momentum untuk memperkuat kepedulian terhadap kampung halaman. “Kami ingin acara ini menjadi pengingat bahwa sejarah panjang Kepri tidak boleh dilupakan. Tugas kita sekarang adalah memastikan generasi muda mewarisi semangat perjuangan sekaligus membawanya ke arah kemajuan yang nyata,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum IKPKR-JABAR sekaligus Moderator FGD Tonny Irawan, menambahkan pentingnya silaturahmi masyarakat Kepri di perantauan. “Melalui peringatan ini, kita tidak hanya mengenang jasa para pejuang, tetapi juga membangun jejaring dan kolaborasi nyata. Harapannya, kontribusi kita bisa kembali mengalir untuk pembangunan Kepri dari berbagai lini, meskipun kita berada jauh dari tanah kelahiran,” ungkap Tonny.
Dari hasil FGD yang dilakukan terdapat gagasan dari Jawa Barat untuk pemerintah kepulauan riau yaitu menempatkan Kepri sebagai gerbang maritim Indonesia dengan fokus pada logistik global, ketahanan pangan, konektivitas antar-pulau, penguatan SDM, transformasi digital, serta pembangunan berkelanjutan berbasis budaya dan ekologi.
Untuk gagasan tersebut IKPKR Jabar dapat berperan aktif antara lain dengan membantu peningkatan SDM mahasiswa Kepri di Jawa Barat untuk dapat melihat potensi wilayah Kepri yang 96% lautan, sehingga perlu mencetak SDM unggul di bidang kemaritiman seperti pelayaran, logistik, forwarder, perikanan, dsb. Dari sisi pariwisata, budaya dan UMKM, IKPKR- Jabar siap membantu pemerintah dengan menjadikan Asrama Mahasiswa Kepri- Bandung menjadi Pusat informasi pariwisata Kepri dan pusat UMKM Kepri di Jawa Barat. (Red)