Menu

Mode Gelap
Prakiraan Cuaca Minggu 26 Oktober 2025: Berpotensi Hujan dan Petir di Wilayah Kepulauan Riau PWI Batam dan Disdik Batam Gelar Pelatihan Jurnalistik untuk Siswa dan Guru Ditelan Laut Rangsang, Nelayan di Meranti Hilang Saat Cuaca Buruk LDKM Fakultas Hukum Uniba 2025: Cetak Pemimpin Muda Berintegritas dan Siap Hadapi Tantangan Zaman Seminggu Menghilang, Petani Sawit di Bengkalis Ditemukan Meninggal Dunia Kepercayaan Lenyap

Advertorial

Satu Dekade Hari Santri, Ansar Ahmad Ajak Santri Kepri Jadi Pelopor Peradaban Digital Berakhlak

badge-check


					Gubernur Ansar Ahmad bertindak selaku inspektur upacara pada peringatan Hari Santri Nasional 2025 tingkat Provinsi Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang. Perbesar

Gubernur Ansar Ahmad bertindak selaku inspektur upacara pada peringatan Hari Santri Nasional 2025 tingkat Provinsi Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang.

RiauKepri.com, TANJUNGPINANG — Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 Tingkat Provinsi Kepulauan Riau berlangsung khidmat di Halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu (22/10). Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bertindak sebagai Inspektur Upacara, memimpin langsung peringatan yang tahun ini mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”

Acara tersebut dihadiri ratusan santri dan santriwati dari berbagai pondok pesantren di Kepri. Turut hadir Kepala Kanwil Kemenag Kepri H. Zoztafia, Ketua LAM Kepri Raja Al Hafiz, Ketua Baznas Kepri Arusman Yusuf, Ketua Tanfidziyah PWNU Kepri KH. Dr. Mambub Daryanto, serta unsur Forkopimda Provinsi Kepri.

Dalam amanatnya, Gubernur Ansar Ahmad membacakan sambutan Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang menekankan pentingnya refleksi atas peran santri dalam perjalanan panjang kemerdekaan bangsa. Peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum meneguhkan kembali jati diri santri sebagai penjaga nilai dan peradaban.

Ansar Ahmad mengingatkan makna historis 22 Oktober sebagai Hari Santri, yang merujuk pada lahirnya Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari pada 1945. Resolusi itu, kata dia, menjadi pemantik semangat rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.

“Resolusi jihad inilah yang membakar semangat perlawanan anak bangsa. Dari semangat itulah lahir peristiwa heroik 10 November yang kini kita kenang sebagai Hari Pahlawan,” ujar Gubernur Ansar di hadapan para peserta upacara.

Ia menegaskan, kemerdekaan yang kini dinikmati bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan para ulama serta syuhada bangsa. Karena itu, generasi muda—khususnya santri—harus mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan tindakan nyata yang membawa maslahat bagi masyarakat.

“Kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan berbuat kebaikan dan menjadi pelopor perubahan di tengah masyarakat,” ucapnya.

Tahun 2025 menjadi momen istimewa, karena menandai satu dekade peringatan Hari Santri Nasional sejak pertama kali ditetapkan pemerintah pada 2015. Dalam kurun waktu tersebut, pesantren semakin menunjukkan peran pentingnya dalam membangun karakter bangsa.

“Pesantren kini bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga pusat pembentukan moral, etika, dan intelektualitas,” tutur Ansar.

Menurutnya, santri telah melahirkan banyak tokoh besar dalam sejarah bangsa, mulai dari pejuang kemerdekaan hingga pemimpin umat dan pejabat publik. Di era global saat ini, kiprah santri bahkan sudah menembus kancah internasional.

“Banyak santri yang kini tampil di panggung dunia, menjadi ilmuwan, diplomat, dan aktivis kemanusiaan. Ini bukti bahwa pesantren mampu beradaptasi dan berkontribusi untuk peradaban global,” katanya.

Ansar Ahmad kemudian mengajak santri Kepri untuk tidak berhenti pada kebanggaan masa lalu. Tantangan era digital, menurutnya, harus dijawab dengan kemampuan baru yang relevan dengan kebutuhan zaman.

“Santri tidak boleh hanya jadi penonton di era perubahan. Santri harus jadi pelaku sejarah baru, membawa nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam dunia yang serba digital,” tegasnya.

Dalam konteks itu, Gubernur Kepri mendorong pesantren agar memperkuat pendidikan teknologi, sains, dan literasi digital. Ia menilai, penguasaan teknologi akan menjadi bekal penting agar santri mampu bersaing secara global tanpa kehilangan akar tradisinya.

“Santri sekarang tidak cukup hanya menguasai kitab kuning. Mereka juga harus paham teknologi, sains, bahkan bahasa dunia. Karena dakwah dan perjuangan kini juga hadir di ruang digital,” pesannya.

Lebih jauh, Ansar Ahmad menyoroti pentingnya etika digital bagi generasi muda. Ia mengingatkan agar santri menjadi contoh dalam penggunaan media sosial yang santun dan produktif, serta tidak terjebak dalam hoaks dan ujaran kebencian.

“Santri harus jadi penjaga moral di dunia maya, sebagaimana mereka menjadi penjaga akhlak di dunia nyata,” ujar Gubernur yang juga dikenal dekat dengan kalangan pesantren itu.

Ia menilai, semangat pesantren sangat relevan dengan upaya membangun smart society di Kepri—masyarakat yang cerdas digital namun tetap berpegang pada nilai-nilai agama dan budaya.

Ansar juga berjanji, Pemerintah Provinsi Kepri akan terus memperkuat dukungan terhadap pendidikan pesantren. Baik melalui program beasiswa, pelatihan keterampilan, maupun penguatan infrastruktur pendidikan berbasis digital.

“Pemerintah hadir bukan hanya sebagai fasilitator, tapi juga sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem pendidikan santri yang modern dan berdaya saing,” katanya.

Dalam suasana penuh semangat, Ansar Ahmad menutup amanatnya dengan pesan mendalam kepada para santri. Ia mengajak mereka untuk terus belajar, berakhlak, dan berinovasi, tanpa melupakan jati diri pesantren.

“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawat tradisi pesantren, tapi juga peluk inovasi zaman,” tuturnya.

Ia menegaskan, masa depan Indonesia akan sangat ditentukan oleh generasi muda yang berpikir terbuka namun berakar kuat pada nilai moral dan spiritual. Santri, kata Ansar, adalah bagian penting dari masa depan itu.

“Dari tangan para santri, masa depan Indonesia akan ditulis—bukan dengan tinta biasa, tapi dengan cahaya ilmu, akhlak, dan semangat peradaban,” tutup Gubernur Ansar disambut tepuk tangan para santri. (Adv)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pulau Penyengat Jadi Inspirasi Nasional: Menteri Wihaji Ajak Bangsa Belajar dari Peradaban Melayu

24 Oktober 2025 - 08:21 WIB

Ansar Ahmad Tegaskan Komitmen Kepri Jaga Program Sosial di Tengah Efisiensi Anggaran

23 Oktober 2025 - 07:01 WIB

Wagub Nyanyang Dorong KPID Kepri Jadi Benteng Kedaulatan Informasi di Wilayah Perbatasan

21 Oktober 2025 - 17:34 WIB

Gubernur Ansar Kukuhkan Adi Prihantara, Tegaskan Komitmen Perkuat Tata Kelola Pemerintahan Kepri

20 Oktober 2025 - 16:01 WIB

PKK Kepri Gerakkan Keluarga Sehat: Dewi Ansar Dorong Edukasi Gizi untuk Tekan Risiko Stunting di Bintan

17 Oktober 2025 - 20:22 WIB

Trending di Advertorial