RiauKepri.com, PEKANBARU– Suhu udara di Provinsi Riau diprakirakan mencapai 35 derajat Celsius pada Senin (27/10/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memperingatkan masyarakat agar mewaspadai cuaca panas dan menjaga kondisi tubuh di tengah fluktuasi suhu ekstrem.
Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Yasir P., menyebutkan suhu udara di Riau hari ini berkisar antara 23 hingga 35 derajat Celsius dengan kelembapan mencapai 50–98 persen. Angin bertiup dari arah selatan hingga barat laut dengan kecepatan 10–40 km per jam.
“Secara umum kondisi cuaca pagi hingga sore hari cenderung cerah hingga berawan, dengan potensi hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah,” ujar Yasir dalam keterangannya, Senin pagi.
Hujan berpotensi turun di sebagian wilayah Kabupaten Siak, Pelalawan, Bengkalis, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, dan Kepulauan Meranti, terutama pada siang hingga sore hari. Namun pada malam hingga dini hari, cuaca diprakirakan cerah berawan hingga udara kabur.
BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk hari ini. Namun suhu yang mencapai 35°C dianggap cukup tinggi dan dapat menimbulkan rasa gerah serta potensi dehidrasi jika masyarakat beraktivitas di luar ruangan terlalu lama.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, memperbanyak konsumsi air putih, dan berhati-hati saat berkendara karena potensi udara kabur pada dini hari dapat mengurangi jarak pandang.
Warga Riau sebaiknya melakukan beberapa hal untuk mencegah dehidrasi akibat suhu udara panas:
Banyak minum air
Pastikan untuk minum air secara teratur, terutama saat beraktivitas di luar ruangan atau melakukan aktivitas fisik berat. Dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air putih per hari.
Makan Buah
Buah-buahan seperti semangka, melon, mentimun, jeruk, apel, tomat, dan stroberi dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Hindari minum kafein dan alkohol
Minuman ini dapat meningkatkan produksi urine dan memperburuk dehidrasi.
Pilih pakaian yang tepat
Kenakan pakaian yang longgar, berwarna terang, dan berbahan ringan untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung.
Atur aktivitas fisik
Hindari melakukan aktivitas berat di luar ruangan saat suhu panas ekstrem, terutama antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Istirahat di tempat teduh
Jika harus beraktivitas di luar ruangan, pastikan untuk sering beristirahat di tempat teduh dan minum air secara rutin.
BMKG mengungkapkan bahwa ada tiga faktor utama yang menyebabkan cuaca panas belakangan ini, yaitu:
1. Posisi Semu Matahari Optimum
Saat ini, gerak semu Matahari sudah berada sedikit di selatan ekuator. Akibatnya, wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, menerima penyinaran matahari yang sangat intens.
2. Angin dari Australia
Angin timuran yang bertiup dari Benua Australia membawa massa udara kering. Udara kering ini membuat awan sulit terbentuk, sehingga panas Matahari terasa lebih terik di permukaan.
3. Minimnya Tutupan Awan
Meskipun sebagian wilayah sudah memasuki musim hujan, pembentukan awan hujan di beberapa wilayah masih minim sehingga panas Matahari langsung memancar ke permukaan Bumi tanpa penghalang, membuat suhu terasa jauh lebih panas terutama pada siang hari. (RK1)







