Menu

Mode Gelap
Bupati Siak Minta ASN Hemat Listrik, Biaya Capai Rp70 Miliar per Tahun Pemko Tanjungpinang Dorong Efisiensi Birokrasi Lewat Penataan Struktur Perangkat Daerah Perkuat Diplomasi Ekonomi, Gubernur Ansar Dorong Investasi dan Bebas Visa Tiongkok–Kepri Media BI Nilai Konsep DIR Penuh Kebijakan Timor Leste Resmi Bergabung ke ASEAN: Akhir Penantian 11 Tahun dan Awal Babak Baru Persaudaraan Melayu Polri dan SKK Migas Perkuat Koordinasi Tangani Kasus Kebakaran PT ASL Batam: Fokus pada Profesionalisme dan Keselamatan Kerja

Riau

Sepuluh Hari Menunggu Terang: Kisah Krisis Listrik di Selatpanjang Hingga Gubri Turun Tangan

badge-check


					Malam yang gelap mengundang warga Selatpanjang mendatangi PLN Selatpanjang beberapa hari lalu. (Foto: net) Perbesar

Malam yang gelap mengundang warga Selatpanjang mendatangi PLN Selatpanjang beberapa hari lalu. (Foto: net)

RiauKepri.com, MERANTI- Suasana malam di Selatpanjang, ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, belakangan ini sering gelap gulita. Lampu-lampu rumah padam, warung-warung terpaksa tutup lebih cepat, dan suara genset menjadi teman setia warga yang lelah menghadapi krisis listrik berkepanjangan.

Kemarahan warga akhirnya memuncak. Jumat malam, ratusan orang mendatangi kantor PLN Selatpanjang di Jalan Yos Sudarso. Mereka menuntut kejelasan, kenapa listrik sering padam tanpa jadwal? Kenapa setiap hari harus gelap tanpa tahu kapan terang kembali?

Menanggapi kegelisahan itu, Gubernur Riau Abdul Wahid tak tinggal diam. Dari Pekanbaru, ia langsung memanggil manajemen PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau untuk duduk satu meja. Sabtu malam (25/10/2025), lewat media sosial yang beredar, pertemuan berlangsung santai namun serius dalam menyelesaikan masalah.

“Kita sudah berbincang dengan PLN, bagaimana persoalan di Selatpanjang bisa diselesaikan cepat. Kemungkinan sepuluh hari ke depan sudah on dengan enam megawatt dan delapan unit mesin,” tegas Gubernur Wahid.
Nada suaranya menunjukkan keyakinan, tapi juga tekanan, waktu tak banyak, masyarakat sudah menunggu.

Di sisi lain, General Manager PLN UID Riau dan Kepri, Joni, menjelaskan langkah-langkah konkret yang sedang dilakukan. “Hari ini sudah mulai loading, empat hari ke depan mesin tiba di Selatpanjang dan langsung instalasi. Total ada delapan unit dengan kapasitas enam megawatt,” jelasnya.

Beberapa mesin bahkan dikirim dari Jakarta dan Medan. Malam itu juga, peralatan mulai diangkut , trafo, kabel, hingga komponen pendukung lain dibawa menyeberangi lautan menuju pulau yang kini haus akan terang.

Gubernur Wahid menambahkan, krisis di Selatpanjang hanyalah satu bagian dari pekerjaan besar yang harus diselesaikan PLN di Riau. Ia mendorong agar tahun 2025 dan 2026 nanti, listrik bisa benar-benar sampai ke pelosok desa, bahkan dusun-dusun terpencil.

“Mudah-mudahan penerangan tidak lagi jadi persoalan bagi masyarakat kita,” katanya optimis.

Harapan kini menggantung di langit Selatpanjang, semoga sepuluh hari yang dijanjikan PLN benar-benar membawa terang, bukan sekadar janji yang hilang di tengah gelap malam. (RK1)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Siak Minta ASN Hemat Listrik, Biaya Capai Rp70 Miliar per Tahun

29 Oktober 2025 - 17:04 WIB

Media BI Nilai Konsep DIR Penuh Kebijakan

29 Oktober 2025 - 16:52 WIB

Gaji Tenaga Harian di Siak Terlambat, Bupati Afni: Kami Tidak Diam, Kami Terus Mencari Solusi

29 Oktober 2025 - 06:38 WIB

Aspirasi Riau Disuarakan di Paripurna DPD RI K.H. Muhammad Mursyid Dorong Kebijakan Pro-Rakyat dan Daerah

28 Oktober 2025 - 18:52 WIB

Baznas Kota Dumai Teken Kerjasama dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska

28 Oktober 2025 - 17:24 WIB

Trending di Dumai