RiauKepri.com, INHIL- Ribuan masyarakat dari berbagai penjuru tumpah ruah di Lapangan Upacara Jalan Gajah Mada, Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Ahad (6/7/2025). Mereka berkumpul dalam acara Dzikir dan Istighosah Akbar yang menjadi puncak peringatan Gema Muharram 1447 Hijriah.
Acara yang berlangsung khidmat ini tak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga sarat nilai budaya dan promosi wisata religi daerah. Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Gubernur Riau Abdul Wahid, Bupati Inhil Herman, serta Ustaz Abdul Somad, menambah magnet tersendiri bagi masyarakat.
Gubernur Wahid bersama rombongan mengenakan busana muslim serba putih. Mereka disambut secara adat oleh masyarakat setempat dengan lantunan sholawat dan iringan kompang, menambah nuansa religius sekaligus kultural dalam gelaran tersebut.
Dengan mengusung tema “Dalam Semangat Muharram, Membangun Generasi Muda yang Berakhlak Mulia dan Berprestasi Serta Menjadi Pribadi yang Tangguh dan Bertakwa”, kegiatan ini menjadi ajang refleksi dan memperkuat silaturahmi di tengah dinamika zaman.
“Kegiatan keagamaan seperti ini harus terus kita hidupkan. Jangan sampai warisan budaya religi ini hilang ditelan globalisasi. Agama itu penuntun, pegangan hidup,” tegas Gubernur Wahid dalam sambutannya.
Di tengah tantangan defisit anggaran, Pemprov Riau tetap memberi perhatian khusus. Tahun ini, alokasi anggaran untuk kegiatan religi ditingkatkan hingga Rp200 juta, naik drastis dari tahun sebelumnya yang hanya Rp50 juta.
Hal ini, menurut Wahid, merupakan bagian dari komitmen Pemprov dalam mendukung visi Riau Bedelau, sekaligus memastikan bahwa tradisi keagamaan seperti dzikir, istighosah, dan haul tetap hidup dalam keseharian masyarakat.
Gubernur berharap Gema Muharram tak sekadar menjadi agenda tahunan, namun mampu melekat dan membumi sebagai bagian dari identitas masyarakat Riau.
“Nilai-nilai spiritual ini penting untuk diwariskan dari generasi ke generasi. Mari jadikan kegiatan agama sebagai tradisi yang mengakar di tanah Riau,” tutup Wahid.
Acara ini sekaligus membuktikan bahwa Tembilahan bukan hanya kaya akan potensi alam dan budaya, tetapi juga tumbuh sebagai pusat wisata religi yang menghidupkan spiritualitas di tengah masyarakat. (RK5)