Menu

Mode Gelap
FSIGB 2025: Yusril Ihza Mahendra Buka Lembaran Baru Diplomasi Sastra Serumpun di Tanjungpinang Empat Hari Ditelan Laut Rangsang, Nelayan di Meranti Ditemukan Meninggal Dunia FSIGB 2025: Jembatan Puisi Serumpun Melayu dari Bintan untuk Dunia Natunaloka, Cahaya Inklusi dari Perbatasan Kepri dan Puspenerbal Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Ketahanan Maritim dan Pembangunan Daerah Yusril Ihza Mahendra Menapak Jejak Leluhur di Pulau Penyengat: Diplomasi Budaya dan Refleksi Identitas Melayu Nusantara

Riau

Puluhan Pelajar di Inhil Diduga Keracunan Makanan Gratis, SPPG Minta Maaf

badge-check


					SPPG Kembang saat menjenguk korban keracunan. Perbesar

SPPG Kembang saat menjenguk korban keracunan.

RiauKepri.com, INHIL- Sebanyak 27 pelajar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, dilaporkan mengalami dugaan keracunan makanan pada Sabtu siang (23/8/2025). Seluruh korban telah dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan untuk mendapatkan perawatan medis.

Direktur RSUD Puri Husada, Rahmad Susanto, menyampaikan bahwa para korban berasal dari beberapa sekolah di Tembilahan, yaitu SD 032 sebanyak 18 orang, SD 008 lima orang, SD Muhammadiyah satu orang, SMA Negeri 1 satu orang, TK Faturrahman satu orang, serta satu orang lainnya merupakan anggota keluarga petugas program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Alhamdulillah, kondisi pasien sudah mulai membaik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera dipulangkan,” ujar Rahmad.

Menanggapi kejadian tersebut, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kembang bersama Yayasan Kawah Insan Cendikia langsung menjenguk para korban, didampingi aparat Polres dan Kodim setempat.

Penanggung Jawab Dapur SPPG Kembang, Nurmila, menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak dan menyatakan pihaknya menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan untuk mengetahui penyebab pasti insiden tersebut.

“Kami belum bisa menyimpulkan bahan apa yang menyebabkan dugaan keracunan sebelum ada hasil laboratorium,” kata Nurmila.

Ia menegaskan bahwa proses produksi makanan dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dengan pengawasan ketat selama 24 jam. Dapur SPPG Kembang memproduksi sekitar 2.200 porsi makanan setiap hari untuk sembilan sekolah.

Sementara itu, Ketua Yayasan Kawah Insan Cendikia sekaligus mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Muhammad Guntur, menyatakan bahwa pihaknya bertanggung jawab penuh atas seluruh biaya perawatan korban.

“Kami pastikan seluruh biaya perawatan yang terdampak ditanggung sampai sembuh,” tegas Guntur.

Pihak terkait menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. (RK5/*)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Empat Hari Ditelan Laut Rangsang, Nelayan di Meranti Ditemukan Meninggal Dunia

27 Oktober 2025 - 20:31 WIB

Pakai Sarung, Bupati Siak Afni Pimpin Upacara Hari Santri

27 Oktober 2025 - 15:07 WIB

Polres Bengkalis Tangkap Penipu Parade Bujang Dara, Ratusan Pelajar Jadi Korban

27 Oktober 2025 - 13:01 WIB

Pertamina Hulu Rokan: Riau Diperah, tak Diberi Kehidupan?

27 Oktober 2025 - 11:47 WIB

Suhu Udara Riau Tembus 35 Derajat, Warga Diminta Waspadai Dehidrasi, Ini Penyebabnya

27 Oktober 2025 - 11:33 WIB

Trending di Pekanbaru