RiauKepri.com, PEKANBARU – Hujan deras yang mengguyur Pekanbaru tak menghalangi pelaksanaan Maklumat Akbar Daerah Istimewa Riau (DIR). Panitia segera menjalankan rencana cadangan dengan memindahkan acara ke Balairung Tenas Effendi, Lantai II, Balai Adat LAMR.
Acara diawali dengan pembacaan doa, lantunan syair, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ini menjadi simbol bahwa perjuangan mewujudkan DIR tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR), Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyampaikan laporan mengenai perkembangan gerakan DIR. Ia menyebutkan bahwa berbagai elemen masyarakat Riau telah menyatakan kesepakatannya terhadap perjuangan tersebut.
Menurutnya, perjuangan mewujudkan DIR adalah bagian dari amanat Musyawarah Kerja (Musker) LAMR se-Riau beberapa waktu lalu. Dalam musker itu pula, LAMR Provinsi Riau diamanahkan sebagai motor utama gerakan ini.
“Begitu DIR digaungkan, dukungan terus saja mengalir. Hebatnya, dukungan pertama justru datang dari kalangan anak muda,” ujar Datuk Seri Taufik dalam laporannya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif sesuai dengan kemampuan masing-masing demi terwujudnya Daerah Istimewa Riau. Menurutnya, hal ini bukan hanya perjuangan saat ini, tetapi warisan untuk generasi mendatang.
Datuk Seri Taufik menegaskan bahwa gagasan DIR berlandaskan sejarah, budaya, dan adat-istiadat Riau. “Daerah Istimewa Riau adalah hak Riau, jadi harus kita kembalikan kepada anak cucu kita,” katanya.
Setelah laporan Ketua BPP DIR, acara dilanjutkan dengan prosesi adat Mengarak Persyaratan DIR oleh delapan orang laki-laki, diiringi musik tradisional patam-patam.
Selanjutnya, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri H. Marjohan Yusuf, membacakan Warkah Kebulatan Tekad Perwujudan DIR yang diikuti oleh seluruh peserta secara serentak.
Dalam warkah tersebut, masyarakat Riau menyatakan tekad bulat untuk mewujudkan Provinsi Daerah Istimewa Riau sebagai bagian dari NKRI. Gerakan ini diyakini sebagai langkah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih berkilau.
Setelah pembacaan warkah, seluruh peserta acara berdiri dan menyerukan takbir secara serempak: “Allahu Akbar!” (RK1)