Menu

Mode Gelap
Prakiraan Cuaca Minggu 26 Oktober 2025: Berpotensi Hujan dan Petir di Wilayah Kepulauan Riau PWI Batam dan Disdik Batam Gelar Pelatihan Jurnalistik untuk Siswa dan Guru Ditelan Laut Rangsang, Nelayan di Meranti Hilang Saat Cuaca Buruk LDKM Fakultas Hukum Uniba 2025: Cetak Pemimpin Muda Berintegritas dan Siap Hadapi Tantangan Zaman Seminggu Menghilang, Petani Sawit di Bengkalis Ditemukan Meninggal Dunia Kepercayaan Lenyap

Meranti

Tengah Malam, 90 Santri Terombang-ambing di Laut Tanjung Samak

badge-check


					Tengah Malam, 90 Santri Terombang-ambing di Laut Tanjung Samak Perbesar

RiauKepri.com, MERANTI- Sebanyak 90 santri mengalami peristiwa menegangkan di perairan Tanjung Samak, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami mati mesin pada Rabu (22/10/2025) malam. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Kepala Basarnas Pekanbaru, Budi Cahyadi, mengatakan laporan mengenai kapal tersebut diterima pihaknya sekitar pukul 21.10 WIB. Informasi awal disampaikan oleh Polair Kepulauan Meranti, yang menyebut kapal kempang bermuatan para santri itu sedang berlayar dari Tanjung Samak menuju Selat Panjang.

“Kapal mengalami mati mesin di sekitar perairan Sungai Tohor, Desa Anak Ayam, Kecamatan Rangsang Barat, dengan koordinat 0°53’22.75″N 102°56’46.96″E,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Rabu malam.

Mendapat laporan tersebut, pada pukul 21.30 WIB, tim rescue Unit Siaga SAR Meranti bergerak menuju lokasi bersama personel Polair Meranti, BPBD Meranti, dan TNI AL Meranti untuk melakukan evakuasi.

Sekitar 15 menit kemudian, tim gabungan berhasil menemukan kapal dalam kondisi mesin tidak berfungsi dan terombang-ambing di laut. “Pada pukul 21.45 WIB, tim tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi seluruh penumpang ke Desa Bantar, Kecamatan Rangsang Barat,” kata Budi.

Seluruh penumpang, yang diketahui merupakan santri dari sebuah pondok pesantren di Tanjung Samak, berhasil dievakuasi dengan selamat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

“Semua santri berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan sudah dibawa ke daratan,” ujar Budi menegaskan.

Basarnas menyebut peristiwa itu menjadi pengingat pentingnya memastikan kelayakan teknis kapal dan kesiapan mesin sebelum berlayar, terutama pada malam hari dan saat membawa penumpang dalam jumlah besar. (RK12).

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ditelan Laut Rangsang, Nelayan di Meranti Hilang Saat Cuaca Buruk

25 Oktober 2025 - 19:53 WIB

Polres Kepulauan Meranti Gelar Simulasi Sispam Mako dan Alarm Of Stelling

21 Oktober 2025 - 11:25 WIB

Lari di Deras Hujan Rutan Siak, Budak Bandul Manantang Mati

20 Oktober 2025 - 15:45 WIB

Kanim Selatpanjang Dukung 13 Program Akselerasi Menteri Imipas

20 Oktober 2025 - 07:37 WIB

Pemkab Meranti Klarifikasi Soal Putusan Banding, Penyampaian Pihak Swandi ‘Menyesatkan’ Publik 

19 Oktober 2025 - 14:04 WIB

Trending di Meranti