RiauKepri.com, PEKANBARU- Dukungan terhadap pembentukan Daerah Istimewa Riau (DIR) terus mengalir. Ribuan masyarakat dari berbagai etnis dan tokoh lintas sektor memadati Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Jumat sore (17/10/2025), untuk menyuarakan aspirasi bersama dalam perhelatan Maklumat Akbar Daerah Istimewa Riau untuk Indonesia Berkilau.
Acara yang semula dijadwalkan di halaman Balai Adat terpaksa dipindahkan ke dalam ruangan akibat hujan lebat. Namun, semangat peserta tetap membara mengikuti jalannya maklumat.
Tokoh masyarakat Riau, Datuk Saleh Djasit, dalam elu-eluannya menyebutkan bahwa Riau memiliki kontribusi besar terhadap Republik Indonesia, baik dari sumber daya alam, bahasa nasional, hingga sejarah perjuangan kemerdekaan.
Ia menyinggung peran Sultan Syarif Kasim II yang secara tegas menyatakan bergabung ke dalam NKRI dan menyumbangkan 13 juta gulden untuk kemerdekaan Indonesia. “Ini bentuk patriotisme Riau yang tak bisa diabaikan,” ujarnya.
Datuk Saleh juga menekankan pentingnya status daerah istimewa bagi percepatan pembangunan ekonomi di Riau. Ia menyebutkan kehadiran infrastruktur seperti Tol Trans Sumatera akan memperkuat posisi strategis Riau.
Dukungan juga datang dari Datuk Prof Muktar Samad. Ia menyampaikan bahwa Daerah Istimewa Riau memiliki tiga pilar utama, yakni adat, budaya, dan ekonomi, sebagai fondasi dalam menjaga keberlanjutan peradaban Melayu.
Tokoh adat Datuk Prof H Amir Luthi menyebutkan bahwa gagasan DIR bukan sekadar wacana, tetapi merupakan cita-cita masyarakat Riau sejak lama. “Ini adalah sarana kemajuan budaya dan tamadun Melayu,” ucapnya.
Sementara itu, Datuk Andigo 44 menyampaikan harapannya agar perjuangan mewujudkan DIR dipermudah. “Insya Allah, perjuangan ini dimudahkan oleh Allah,” tuturnya.
HR Maizir Mit dari Kesultanan Indragiri mengatakan bahwa gagasan daerah istimewa telah lama menjadi aspirasi para sultan yang pernah memimpin 26 kerajaan yang ada di Riau. Menurutnya, semangat ini harus terus digaungkan hingga ke pelosok desa.
Ketua DPH LAMR Kabupaten Siak, Datuk Seri Arfan Usman, mewakili LAMR kabupaten/kota se-Riau, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi pelaku sejarah dalam perjuangan mewujudkan Daerah Istimewa Riau.
Menurutnya, tuntutan tersebut berada dalam koridor konstitusi dan tidak hanya menyangkut aspek ekonomi, tetapi juga pengakuan terhadap peradaban dan kontribusi Riau bagi Indonesia.
Dukungan terhadap DIR juga disampaikan oleh Panglima Madya Moh Khalid yang mewakili organisasi kemasyarakatan dan laskar yang ada di Riau.
Selain tokoh adat dan ormas, mahasiswa juga menyuarakan dukungannya. Seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning (Unilak) menyebutkan bahwa DIR adalah bentuk upaya mengangkat harkat dan martabat masyarakat Riau yang berbudaya dan bermarwah.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, perhelatan ini diramaikan dengan berbagai atraksi seni budaya Melayu yang menggambarkan kekayaan tradisi Riau. Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Kebudayaan Nasional.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Datuk Seri H. Marjohan Yusuf membaca Warkah Kebulatan Tekad Perwujudan Provinsi
Daerah Istimewa Riau yang diikut seluruh peserta.
Diakhir acara, Gubernur Riau dan DPRD Riau secara resmi menyerahkan dukungan tertulis kepada Ketua Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR), Datuk Seri Taufik Ikram Jamil. Penyerahan dokumen dukungan tersebut, menjadi penegasan bahwa perjuangan DIR kini telah mendapatkan legitimasi politik dari pemerintah daerah.
Maklumat Akbar ini menjadi momentum bersatunya berbagai elemen masyarakat Riau untuk mendorong pengakuan konstitusional terhadap identitas, sejarah, dan kontribusi daerah ini bagi Indonesia. (RK1)