RiauKepri.com, BINTAN — Inovasi pertanian modern kembali lahir dari tangan-tangan kreatif masyarakat Kabupaten Bintan. Bupati Bintan, Roby Kurniawan, memanen langsung buah anggur di Screenhouse Tembeling, sebuah proyek pertanian berbasis teknologi yang kini juga menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal.
Screenhouse yang dikelola oleh kelompok tani binaan Nizam ini memadukan konsep pertanian produktif dengan wisata edukatif. Dengan lahan hanya seluas 8 x 40 meter, tempat ini mampu menumbuhkan delapan varian anggur siap panen yang diminati pengunjung dari berbagai daerah.
Menurut Bupati Roby, konsep pertanian modern seperti ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat membuka peluang ekonomi baru tanpa harus bergantung pada lahan luas. Ia menilai, Screenhouse Tembeling bukan hanya sekadar kebun, tetapi juga ruang belajar dan rekreasi bagi masyarakat.
“Luar biasa, lahan kecil tapi hasilnya besar. Tidak hanya dari sisi produksi, tapi juga menciptakan peluang ekowisata yang edukatif. Banyak pengunjung datang bukan hanya membeli, tapi juga belajar menanam,” ujar Roby Kurniawan saat menghadiri panen perdana, Kamis (23/10).
Roby juga mengapresiasi semangat kelompok tani yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi pertanian modern. Ia berharap model ini dapat ditiru oleh desa-desa lain di Bintan untuk menggerakkan ekonomi berbasis potensi lokal.
“Kalau setiap desa punya inovasi seperti ini, maka Bintan tidak hanya dikenal dari sektor pariwisatanya, tetapi juga dari ketahanan pangan dan kreativitas warganya,” tambahnya.
Nizam, sosok di balik suksesnya Screenhouse tersebut, menceritakan perjalanan panjangnya mengenalkan budidaya anggur di daerah tropis. Ia memulai eksperimen sejak 2021, belajar secara otodidak hingga berhasil mengembangkan lebih dari 30 varian anggur impor seperti Ninel, Catalona, dan Lorano.
Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada ketekunan dan disiplin dalam mengelola suhu serta pencahayaan di dalam rumah kaca. “Dulu gagal berkali-kali. Tapi kalau kita tekun, hasilnya akan terlihat. Sekarang, sebelum panen pun sudah banyak yang pesan,” ujar Nizam.
Screenhouse ini merupakan program yang didukung melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan. Program tersebut diarahkan untuk memperkuat kapasitas kelompok tani agar lebih produktif dan berdaya saing.
Kini, area tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat produksi buah, tetapi juga menjadi destinasi wisata baru yang ramai dikunjungi warga. Pengunjung bisa menikmati pengalaman memetik anggur langsung dari pohonnya sambil belajar cara perawatannya.
“Kami ingin pengunjung merasa terlibat. Mereka bisa panen sendiri, belajar teknik budidaya, bahkan mencicip langsung hasilnya,” jelas Nizam.
Konsep wisata edukatif yang dikembangkan ini membuat banyak komunitas tani dan pelajar datang untuk melakukan kunjungan belajar. Beberapa daerah di luar Bintan juga mulai tertarik meniru konsep yang sama.
Bupati Roby menilai, langkah yang dilakukan Nizam dan kelompoknya menjadi bukti bahwa pertanian bisa menjadi profesi yang menjanjikan, terutama bagi generasi muda. “Inovasi seperti ini yang kita dorong. Bertani bukan hanya soal cangkul dan tanah, tapi juga kreativitas dan teknologi,” ujarnya.
Dengan keberhasilan ini, Pemerintah Kabupaten Bintan berencana memperluas dukungan terhadap petani muda inovatif. Screenhouse Tembeling pun diharapkan menjadi contoh inspiratif dalam membangun pertanian masa depan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi. (RK9)







