Inginkan Pariwisata Tanjungpinang Bangkit, Stake Holder Pariwisata Diskusi Sambil Mengopi

RiauKepri.com, TANJUNGPINANG – Tanjungpinang pernah mengalami puncak kejayaannya dalam mendatangkan wisatawan, Kota Budaya ini sebagai tujuan berwisata bagi warga Singapura dan Malaysia. Berdasarkan data Biro Pussat statistik (BPS Tanjungpinang), tercatat 169.364 pada tahun 2019. Kunjungan wisatawan mancanegara mengalami terjun bebas pada tahun 2020 di angka 22.115 dan jatuh ke angka 154 pada tahun 2021 akibat Pandemi. Di Tahun 2022 mulai bangkit di angka 25.558 dan naik menjadi 57.538 di tahun 2023. Namun tahun 2024, berdasarkan data BPS kunjungan wisatawan hingga bulan Agustus 2024 diangka 35.766 naik 3.04 % jika dibanding capaian Januari hingga Agustus 2023.

Progres peningkatan kunjungan wisatawan di Ibukota Provinsi Kepulauan Riau ini belum mampu mencapai angka yang menggembirakan, angka yang memberikan damfak ekonomi bagi pelaku Pariwisata di Kota Gurindam Negeri Pantun, Tanjungpinang.

Baca Juga :  Zuriat Penyengat Gelar Sumpah Setia Melayu, Hadirkan Rudi-Rafiq: Tak Melayu Hilang di Bumi!

Berangkat dari persoalan diatas, Ketua Asita Kota Tanjungpinang. Sapril Sembiring mengajak stakeholder pariwisata Tanjungpinang (Tanjungpinang Tourism Forum) menggelar pertemuan santai di Samanko Roaster Coffee, Jalan Merdeka Tanjungpingan, Jumat/10 Januari 2025. Pertemuan yang di fasilitasi oleh Kepala Bidang Pemasaran dan Destinasi Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan PariwisTA Kota Tanjungpinang ini di hadiri berbagai pelaku pariwisata, hadir dari perwakilan operator Ferry rute Malaysia – Tanjungpinang, Ferry rute Singapura – Tanjungpinang, Aston Hotel, Travel Agent, Pemandu Wisata (HPI Tanjungpinang) dan Garuda Indonesia,

Kita perlu bersama sama, “guyuban”, keluar dari kebuntuan Panjang, menurunnya kunjungan wisatawan ke Kota Tanjungpinang” ungkap Sapril Sembiring, Ketua Asita Kota Tanjungpinang. Tingginya harga tiket ferry dari dan ke Singapura, Malaysia, Jadwal yang minim untuk mengakomodir kebutuhan mendatangankan wisatawan dan Malaysia dan Singapura serta butuh daya Tarik wisata yang kuat baik destinasi maupun atraksi wisata sepeti iven iven”. Ini beberapa point point yang tadi kita diskusikan, Ungkapnya.

Baca Juga :  Pengembangan Sarana Infrastruktur Masjid Al Muhajirin dari CSR BRK Syariah Diresmikan Gubernur Kepri

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pemasaran dan Destinasi Pariwisata, Dinas Kebudayan dan Pariwisata, Salman, yang ikut hadir dan memfasilitasi pertemuan ini, berterima kasih kepada pelaku pariwisata yang memiliki kepedulian atas persoalan kepariwisataan Kota Tanjungpinang.

“Ini merupakan pertemuan yang penting, kami akan menampung persoalan dan masukan yang tadi disampaikan dalam pertemuan, selanjutnya, kami akan meneruskannya ke pimpinan untuk dicarikan solusi agar kepariwisataan Tanjungpinang bangkit dan bersinar seperti dahulu” ungkap Salman.

Ia juga menambahkan dirinya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menghimpun berbagai atraksi ataupun iven iven yang bisa menjadi kelender iven, iven tersebut akan dikoordinasikan dengan stakeholder pariwisata agar menjadi daya Tarik wisata” tutupnya

Baca Juga :  34 Utusan Kelurahan Ikuti Pembinaan Kearsipan

Pertemuan lanjutan akan diagendakan dengan membahas upaya kerjasama dengan pihak pihak terkait, melalui program “Special Border Treatment” yang digagas oleh Konsulat jenderal Republik Indonesia di Johor dan Malaysia Tourism Board, serta program penguatan pasar domestic melalui pintu masuk Bandara Raja Haji Fisalbilillah dan juga Batam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *