RiauKepri.com, BINTAN – Upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Bintan terus digencarkan melalui sinergi lintas sektor. Hal ini terlihat dalam kegiatan Sosialisasi Pemantapan Pelaksanaan Aksi Konvergensi yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (11/9/2025), di Aula Kecamatan Gunung Kijang.
Kegiatan tersebut menghadirkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari unsur pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader PKK, hingga perangkat desa. Mereka diberi pemahaman tentang pentingnya delapan aksi konvergensi stunting yang harus diimplementasikan secara berkelanjutan di daerah.
Ketua TP PKK Provinsi Kepri, Hj. Dewi Kumalasari Ansar, menekankan bahwa stunting bukan sekadar isu kesehatan, melainkan juga persoalan masa depan generasi. Karena itu, ia mendorong adanya kesamaan visi antarinstansi dan masyarakat dalam menyusun strategi penanganan yang terarah.
“Program ini tidak boleh berhenti pada seremoni. Harus ada langkah nyata yang langsung menyentuh keluarga. Dengan kolaborasi semua pihak, kita berharap angka stunting di Kepri bisa turun signifikan,” ujarnya.
Dewi Kumalasari juga mengajak seluruh kader PKK, terutama di tingkat desa, untuk aktif memberikan edukasi tentang gizi, kesehatan, dan pola asuh anak. Menurutnya, keberhasilan program tidak bisa dilepaskan dari peran keluarga sebagai lingkungan pertama tumbuh kembang anak.
Senada dengan itu, Ketua TP PKK Kabupaten Bintan, Hafizha Rahmadhani Putri, menyebut peran kader posyandu dan perangkat desa menjadi garda terdepan dalam memantau tumbuh kembang balita. “Keluarga, didukung kader lapangan, adalah kunci memastikan anak-anak Bintan tumbuh sehat, cerdas, dan bebas stunting,” ucapnya.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan seluruh pihak di Bintan semakin solid dalam mengawal aksi konvergensi penurunan stunting, sehingga generasi mendatang bisa lebih berkualitas dan berdaya saing. (RK9)







