RiauKepri.com, MERANTI – Rabu, 11 Desember 2024, sebuah peristiwa tragis mengguncang warga Jl. Al Muqarobin, Kelurahan Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir. Seorang pria bernama Sujiandra (42) ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di sebuah kios kosong yang terletak di dekat rumahnya. Penemuan ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB setelah warga setempat melakukan pencarian intensif sejak Selasa sore.
Menurut keterangan saksi, Suharti (68), yang merupakan ibu korban, Sujiandra diketahui tidak berada di rumah sejak Selasa sore. Setelah pencarian bersama warga di sekitar lingkungan tempat tinggal dan sungai terdekat tidak membuahkan hasil, pencarian dihentikan sementara karena hari telah larut malam. Esok paginya, Suharti bersama saksi lain, Sudirman (59), mencoba membuka kios kosong yang dicurigai menjadi tempat persembunyian korban. Dugaan tersebut terbukti saat korban ditemukan tergantung dengan tali nilon di dalam kios tersebut.
Kapolsek Reteh, AKP Herman, S.H., segera memimpin anggotanya mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan dari warga. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti berupa tali nilon yang digunakan korban serta pakaian yang dikenakan saat kejadian. Selain itu, pemeriksaan luar jenazah dilakukan oleh tim medis Puskesmas Pulau Kijang. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya luka memar di leher korban akibat jeratan tali tanpa adanya tanda kekerasan lain di tubuhnya.
“Ibu korban menyatakan bahwa almarhum tidak perlu diotopsi karena keluarga sudah mengetahui riwayat kesehatannya dan kondisi mentalnya sebelumnya. Kami menghormati permintaan tersebut dan menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” ujar Kapolsek Reteh. Selain itu, Kapolsek juga berkoordinasi dengan Forkopimcam setempat untuk membantu pengurusan jenazah. Proses pemulasaraan dilakukan di Musholah Al-Muqarobin mengingat keluarga korban berasal dari kalangan kurang mampu.
Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Budi Setiawan, S.I.K., M.H., turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. “Kami mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap orang-orang di sekitarnya, terutama yang menunjukkan tanda-tanda tekanan mental. Jangan ragu untuk memberikan dukungan atau melibatkan pihak berwenang agar hal-hal seperti ini bisa dicegah,” ungkap Kapolres.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga setempat. Kapolsek Reteh bersama perangkat kecamatan turut hadir dalam prosesi pemakaman sebagai wujud empati dan dukungan kepada keluarga korban. Kegiatan pemakaman berjalan dengan lancar, meskipun suasana haru sangat terasa di antara pelayat.
Polisi juga mengingatkan masyarakat untuk melaporkan segera jika ada warga yang menunjukkan indikasi gangguan mental atau niat mengakhiri hidupnya. Dengan demikian, penanganan dini bisa dilakukan untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. (AL).