Oleh: Azmi bin Rozali
Puasa enam hari di bulan Syawal merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal bukanlah amalan biasa. Ia memberikan pahala yang luar biasa, yaitu setara dengan puasa selama satu tahun penuh. Bagaimana bisa?
Logika Pahala Seperti Setahun
Dalam Islam, satu amal kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Maka, puasa Ramadan (selama 30 hari) dikalikan 10 menjadi 300 hari. Ditambah enam hari di bulan Syawal (6 x 10 = 60 hari), total menjadi 360 hari, yang mewakili jumlah hari dalam setahun (dalam kalender hijriah). Maka dari itu, puasa Ramadan + 6 hari Syawal = pahala puasa setahun penuh.
Jika Seseorang Berusia 63 Tahun
Misalkan seseorang hidup hingga usia 63 tahun—umur yang sama seperti usia Nabi Muhammad SAW. Bila ia mulai berpuasa Ramadan dan 6 hari di Syawal secara konsisten sejak baligh (misalnya sejak usia 15 tahun), maka:
Lama ia menjalani puasa Ramadan + Syawal: 63 – 15 = 48 tahun
Setiap tahun ia mendapat pahala setara 1 tahun puasa. Maka selama 48 tahun, ia mendapatkan pahala setara 48 tahun puasa penuh
Padahal secara fisik, ia hanya berpuasa 36 hari dalam setahun (30 hari Ramadan + 6 hari Syawal). Namun karena kemurahan Allah, amalan tersebut dinilai jauh lebih besar nilainya.
Keutamaan Spiritual dan Fisik
Selain pahala besar, puasa Syawal memiliki banyak keutamaan lain, yaitu :
Pertama – Menyempurnakan ibadah Ramadan, sebagaimana sunnah rawatib menyempurnakan salat wajib.
Kedua – Melatih konsistensi ibadah, agar jiwa tidak ‘kendur’ setelah Ramadan.
Ketiga – Meningkatkan keimanan dan takwa, sebab puasa mendidik pengendalian diri.
Keempat – Manfaat kesehatan, karena tubuh secara bertahap kembali ke pola makan biasa setelah Ramadan.
Puasa enam hari di bulan Syawal bukan hanya sunnah yang ringan, tetapi membawa pahala besar dan manfaat luas. Bayangkan jika Anda menjalaninya dengan konsisten selama puluhan tahun—pahala Anda seperti berpuasa sepanjang hidup Anda.
Maka jangan sia-siakan kesempatan emas ini. Ramadan telah mendidik kita, dan Syawal adalah saatnya menjaga ritme spiritual tersebut agar tetap menyala. *
Penulis adalah coach dan trainer nasional, pernah pada periode menjabat anggota DPRD kabupaten Bengkalis.