Menu

Mode Gelap
Elniyeti “Kepsek Pintar” SMAN Pintar Kuantan Singingi Cuaca Kepri Kamis 17 Juli 2025: Waspada Hujan Petir di Natuna dan Anambas, Wilayah Lain Cerah Berawan Tri Suswati Tito Buka Program Imunisasi Zero Dose di Siak Selain Pacu Jalur, Air Terjun Juga Bisa Menggoda Pelancong Lis dan Weni Dikukuhkan Jadi Ayah Bunda Genre, Komitmen Tanjungpinang Ciptakan Generasi Emas Bebas Stunting Tak Hanya Serahkan Kajian Budaya Melayu, YSPN Juga Nyatakan Dukungan DIR

Pekanbaru

Bangun Hubungan Harmonis Tripatrit, Ini yang Dilakukan Gubri

badge-check


					Gubernur Riau Abdul Wahid. F : Ist Perbesar

Gubernur Riau Abdul Wahid. F : Ist

RiauKepri.com, PEKANBARU- Sebagai langkah membangun hubungan harmonis antara pemerintah, pekerja, dan pengusaha (Tripatit), Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, melakukan dialog kolaborasi bersama perwakilan serikat pekerja dan buruh wilayah Riau dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day).

Helat yang berlangsung di PTPN IV (Regional III), Pekanbaru, Kamis (01/05/2025), ini diharapkan Gubri Wahid tidak sekadar seremoni tetapi momentum bagi semua pihak untuk duduk bersama dalam mencari solusi demi kemajuan Riau.

Gubri Wahid menyebutkan, sangat penting peran Tripartit (pemerintah, pengusaha, dan pekerja), dalam hubungan industrial. Karenanya, ketiganya harus bersinergi demi menciptakan keadilan sosial dan ekonomi. Tersebab itu, kehadiran aparat TNI/Polri sebagai jaminan rasa aman dalam menyampaikan aspirasi.
“Jangan khawatir, tuntutan teman-teman selalu mendapat dukungan dari aparat dan pemerintah. Hari ini adalah May Day is kolaborasi day, artinya hari ini kita berkolaborasi. Semua harus terbuka kalau ada tuntutan disampaikan,” kata Gubri Wahid.

Gubernur Abdul Wahid juga mengajak semua pihak untuk hidup berdampingan dan saling memahami posisi satu sama lain. Ia menyatakan, Pemprov Riau siap mendengarkan dan merespons kebutuhan buruh secara konstruktif. “Pemerintah harus mendengarkan dan pengusaha harus berbesar hati,” katanya.

Pada kesempatan itu, Gubri Wahid sekilas bercerita sejarah singkat May Day yang bermula dari perjuangan kaum buruh pada 1886 di Perancis. Kemudian memicu gelombang aksi besar di Chicago, Amerika Serikat.

“Hari ini ada catatan sejarah tentang My Day, tadi Pak Kapolda berbisik kepada saya, itu 1886 di Perancis, karena terjadinya pertemuan antara kaum proletar yang menuntut kaum borjuis,” ujar Gubri Wahid.

Ketimpangan antara kaum pekerja dan pengusaha menjadi pemicu gerakan revolusi serta reformasi di banyak negara. Menurutnya, absennya peran negara dalam menjembatani ketimpangan itulah yang menyebabkan konflik pergolakan sosial.

“Ketimpangan-ketimpangan inilah yang dulu, tidak hadirnya pemerintah sehingga memicu revolusi,” ucap Gubri Wahid. (RK1/MCR)

 

Editor : Dana Asmara

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tak Hanya Serahkan Kajian Budaya Melayu, YSPN Juga Nyatakan Dukungan DIR

16 Juli 2025 - 17:15 WIB

Mahasiswa Unilak Kolaborasi dengan UMKM dan KWT di Sialang Munggu

16 Juli 2025 - 12:25 WIB

Tepuk Tangan Dalam Kecemasan, Ketika Kapolresta Pekanbaru Tertangkap Radar

16 Juli 2025 - 12:12 WIB

Aksi Heroik Bhabinkamtibmas Selamatkan Warga dari Serangan Beruang Madu di Inhu

16 Juli 2025 - 11:37 WIB

Hari Pertama, Pelajaran Air Mata di Sekolah Terlarang TNTN Pelalawan

15 Juli 2025 - 09:22 WIB

Trending di Pekanbaru