RiauKepri.com, TANJUNGPINANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau mencatat nilai ekspor Kepri sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai US$18.138,81 juta atau tumbuh 22,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini menunjukkan tren positif kinerja perdagangan luar negeri Kepri di tengah dinamika ekonomi global.
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Riau, Dr. Margaretha Ari Anggorowati, S.Kom., M.T., mengatakan peningkatan ekspor ini mencerminkan kuatnya peran sektor industri pengolahan di wilayah Kepri, khususnya di Batam, yang menjadi pusat kegiatan ekspor manufaktur. “Pertumbuhan ekspor kita masih sangat ditopang oleh produk-produk industri, terutama komoditas mesin, peralatan listrik, serta produk elektronik,” jelasnya dalam rilis resmi BPS, Senin (3/11/2025).
Selain ekspor, nilai impor Kepri juga mengalami kenaikan signifikan. Selama periode Januari–September 2025, nilai impor tercatat sebesar US$16.677,96 juta, naik 34,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas produksi industri yang bergantung pada bahan baku dan barang modal dari luar negeri.
Menurut Margaretha, kenaikan impor tidak sepenuhnya menjadi sinyal negatif. “Peningkatan impor di Kepri sebagian besar berupa bahan baku dan penolong untuk industri. Artinya, sektor manufaktur kita sedang tumbuh dan mempersiapkan kapasitas produksinya,” ujarnya.
Dengan demikian, surplus neraca perdagangan Kepri pada sembilan bulan pertama tahun ini masih terjaga, meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya karena pertumbuhan impor yang lebih tinggi. Namun secara keseluruhan, kinerja ekspor-impor Kepri tetap menunjukkan arah positif.
BPS menilai tren pertumbuhan ekspor Kepri juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan dari negara-negara mitra utama seperti Singapura, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Selain itu, dukungan kawasan perdagangan bebas serta fasilitas industri di Batam, Bintan, dan Karimun menjadi faktor penopang utama daya saing ekspor daerah ini.
“Ke depan, sinergi antara pemerintah daerah, pelaku industri, dan instansi teknis sangat penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ini,” kata Margaretha. Ia menambahkan, BPS akan terus memantau dinamika perdagangan luar negeri Kepri sebagai salah satu indikator penting perekonomian daerah. (RK9)







