RiauKepri.com, BATAM – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Kepulauan Riau menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem wirausaha muda di wilayah Kepri. Upaya ini diwujudkan melalui dukungan penuh pada pelaksanaan Program Generasi Kreatif Siap Jadi Pebisnis atau GenKBiz 2025 yang berlangsung di Kampus Politeknik Negeri Batam, Jumat (14/11).
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kepri, Riki Rionaldi, yang hadir mewakili Gubernur Kepri menegaskan bahwa dinas memandang generasi muda sebagai motor penggerak ekonomi kreatif di masa depan. Karena itu, GenKBiz dinilai menjadi ruang strategis untuk menyiapkan anak muda agar lebih siap terjun ke dunia usaha.
Menurut Riki, dukungan Dinas Koperasi dan UKM bukan sekadar bersifat seremonial, melainkan bagian dari upaya memperluas akses pendidikan kewirausahaan berbasis praktis melalui bootcamp, mentoring, hingga kompetisi pitching yang menekankan kemampuan membangun bisnis nyata.
Ia menjelaskan, program ini secara khusus menyasar generasi muda berusia 15–25 tahun yang dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan inovasi dan solusi kreatif untuk kebutuhan masyarakat. “Mereka adalah pelaku usaha masa depan. Tugas kami memastikan mereka mendapatkan fasilitas belajar yang tepat,” ujarnya.
Riki juga mengungkapkan bahwa Kota Batam menjadi salah satu kota besar yang dipercaya menjadi tuan rumah GenKBiz 2025. Penyematan ini disebutnya sebagai bukti berkembangnya iklim ekonomi kreatif dan daya saing UMKM di Kepri, yang selama ini terus dibina oleh Dinas Koperasi dan UKM.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, GenKBiz menghadirkan bazaar UMKM, kompetisi bisnis, hingga hiburan kreatif yang dirancang untuk menumbuhkan atmosfer wirausaha di kalangan generasi Z. “Kami ingin anak muda Kepri melihat bahwa berbisnis itu bukan hanya mungkin, tetapi menjanjikan,” kata Riki.
Dinas Koperasi dan UKM Kepri juga turut memfasilitasi koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kampus, dan sektor swasta, agar pelaksanaan GenKBiz dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi ekosistem UMKM setempat.
Riki menambahkan, pendaftaran GenKBiz di Batam telah berlangsung sejak 26 September hingga 27 Oktober 2025 dan berhasil menjaring ratusan peserta dari sekolah, perguruan tinggi, hingga komunitas kewirausahaan. Hal ini menunjukkan tingginya minat dan potensi wirausaha muda di Kepri.
Program ini kemudian berlanjut ke kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Jogjakarta, dan Makassar hingga Januari 2026. Namun bagi Kepri, pelaksanaan di Batam menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah untuk mendorong lahirnya lebih banyak wirausaha muda kreatif.
Menurut Riki, kegiatan seperti GenKBiz sangat sejalan dengan prioritas kerja Dinas Koperasi dan UKM dalam membangun SDM UMKM yang inovatif dan adaptif. Pembinaan UMKM, katanya, tidak hanya difokuskan pada pelaku usaha yang sudah berjalan, tetapi juga generasi penerus.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama KB Bank, Kunardy Darma Lie, menjelaskan bahwa kompetisi ini menampilkan ide bisnis berbasis inovasi digital, kewirausahaan hijau, dan pemberdayaan masyarakat. Sebanyak 20 semifinalis terpilih untuk mengikuti pembinaan intensif.
Para peserta mendapatkan pelatihan mengenai strategi bisnis, pengelolaan keuangan, pemasaran digital, hingga pengembangan produk. Seluruh proses tersebut dirancang untuk melatih pemahaman peserta dalam menjalankan usaha secara profesional.
Kompetisi kemudian berlanjut pada tahap final pitching, di mana 10 finalis terbaik mempresentasikan model bisnis mereka di hadapan dewan juri. Para peserta berkompetisi memperebutkan gelar juara GenKBiz Batam 2025 dengan hadiah senilai Rp10 juta.
Kunardy mengatakan, KB Bank berkomitmen menciptakan ruang inklusif bagi generasi muda untuk berkembang. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan ekosistem kreatif di daerah tidak lepas dari peran pemerintah, termasuk Dinas Koperasi dan UKM Kepri.
Di akhir acara, Riki menegaskan kembali bahwa Dinas Koperasi dan UKM Kepri akan terus memperluas kolaborasi yang mampu membuka peluang baru bagi generasi muda. Menurutnya, masa depan UMKM Kepri sangat bergantung pada keberanian dan kreativitas anak muda yang dibina sejak dini. (*)








