RiauKepri.com, MERANTI- Luar biasa antusias masyarakat Desa Tenan, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Meranti, hujan tak mereka hiraukan asal bisa hadir dalam kampanye dialogis pasangan calon bupati Meranti Mahmuzin Tahir- Iskandar Budiman dengan tagline Menuju Negeri Bahari Sejahtera (Menebas), dan pasangan calon gubernur Riau Syamsuar-Mawardi (Suwai).
Ketika hujan reda, rombongan masyarakat semakin bertambah. Akibatnya, kursi yang tersedia tak bisa menampung jumlah masyarakat yang datang. Sehingga masyarakatpun rela berdiri untuk mendengarkan orasi politik calon pemimpin yang mereka dambakan, Sabtu petang (12/10/2024).
Hamdan, tokoh masyarakat setempat dalam tunjuk ajarnya mengatakan, bahwa dalam memilih pemimpin harus pandai memilah, carilah pemimpin yang membawa masyarakat selamat di dunia dan selamat di akhirat.
“Kami tidak akan melupakan jasa-jasa yang telah dilakukan Pak Syamsuar di Kabupaten Meranti ini. Kami mendoakan dan mendukung penuh Pak Syamsuar agar kembali memimpin Riau untuk periode kedua,” ujar Hamdan.
Sementara itu, calon wakil Bupati Meranti, Iskandar Budiman dalam orasi politiknya mengatakan, bahwa antara pasangan calon Syamsuar-Mawardi (Suwai), dengan Mahmuzin Tahir-Iskandar Budiman sudah tegak lurus yang betul-betul linear.
“Hubungan saya dengan Pak Syamsuar seperti ayah dengan anak, begitu mudah untuk berkomunikasi. Untuk membangun Kabupaten Meranti ini kita tidak bisa sendiri, kita harus berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Kalau Pak Syamsuar menang, kami juga menang, maka Meranti akan lebih maju lagi,” ungkap Iskandar.
Karenanya, demi kemajuan Meranti Iskandar mengharapkan dukungan penuh dari masyarakat. “Ingin perubahan untuk kemajuan dan kesejahteraan Meranti, Jangan lupa pilih nomor urut 3 untuk gubernur Riau dan nomor 2 untuk bupati Meranti. Menebas tuntas, Suwai…!,” teriak Iskandar dan dijawab peserta kampenye dengan kata suwai.
Paslon bupati Meranti dengan tagline Menuju Negeri Bahari Sejahtera (Menebas) itu, juga berkomitmen membangkitkan ekonomi masyarakat. “Sudah 16 tahun usia Kabupaten Meranti ini tapi pembangunannya masih begitu-begitu saja.
Kita bisa lihat jalan yang ada di sini, masih warisan dari Kabupaten Bengkalis. Apa ada di sini pembangunan dari Kabupaten Kepulauan Meranti? Apa kita ingin seperti ini terus? Kalau tidak ingin, lakukan perubahan dengan memilih Mahmuzin-Iskandar dan memilih gubernur kita Pak Syamsuar,” ujar Iskandar dan disambut tepuk tangan ratusan peserta kampanye.
“Pada hari ini, Pak Syamsuar yang pernah menjadi orang nomor satu di Riau ini bersedia untuk datang ke Desa Tenan, ini tanda kepeduliannya. Mudah-mudahan kehadiran Pak Syamsuar ini membawa berkah bagi kita semua, tentunya mari kita bersama-sama berdoa agar beliau dalam keadaan sehat hingga kembali membawa kemajuan bagi Riau, khususnya Kabupaten Meranti,” kata calon Bupati Meranti, Mahmuzin Tahir, dalam orasi politiknya.
Pada hari ini, sambung Mahmuzin, masyarakat yang hadir adalah saudara mara dan semuanya sudah sehati, sudah sesuai di hati, untuk bersama-sama mendukung penuh Pak Syamsuar sebagai gubernur Riau.
“Insya Allah, saya bersama Iskandar Budiman dan Pak Syamsuar membawa kunci untuk membuka perekonomian Meranti yang jauh ketinggalan. Pilih Menebas, pilih Suwai jika Meranti ingin maju,” ujar Mahmuzin.
“Tidak ada alasan bagi kita semua untuk tidak memilih Pak Syamsuar, karena dia tahu betul tentang seluk-beluk Kabupaten Meranti ini. Selain itu, beliau adalah satu-satunya putra Riau pesisir yang maju sebagai calon gubernur Riau. Apalagi Pak Syamsuar begitu rela melepaskan kenyamanannya duduk di DPR RI untuk mengabdi membangun Riau, termasuk Kabupaten Kepulauan Meranti ini,” sambung Mahmuzin.
Mahmuzin juga menyebutkan, bahwa dirinya bersama Iskandar Budiman, ikhlas menginfakan waktu dan tenaga untuk membantu masyarakat Meranti dalam menyelesaikan persoalan ekonomi dan infrastruktur. “Berilah kepercayaan itu kepada kami, Insya Allah ini menjadi beban moral kami untuk berbuat lebih baik dan menghindar dari perbuatan yang tidak baik. Sebab, kami takut dengan mudarat Allah,” ungkap Mahmuzin.
Mengawali orasi pokitiknya, Syamsuar sempat bercerita ketika dia menjabat sebagai pemimpin pertama di tanah jatan, sebagai Plt bupati Meranti. Katanya, untuk mensosialisasikan Kabupaten Kepulauan Meranti dia masuk desa keluar desa. Ini bukan perkerjaan mudah karena daerah Meranti dipisahkan pulau-pulau kecil yang sulit ditempuh, selain itu transportasi juga sulit.
Dalam tugas seperti seorang buparti defenitif itu, Syamsuar yang tulus dan iklas berbuat, tak mengenal waktu, akhirnya jatuh sakit. “Saya ingat betul, saya sakit pada saat Idul Fitri. Sehingga saya harus dibawa pakai ambulance dari Buton ke Pekanbaru. Inilah saat pertama kali saya merasakan, seumur hidup saya, mengalami hal seperti ini,” ujar Syamsuar.
Karenanya, Syamsuar sangat berkeinginan Meranti maju dan sejahtera. Mahmuzin dan Iskandar Budiman, sambung Syamsuar, adalah harapan untuk Meranti lebih maju lagi kedepannya. “Mahmuzin adalah seorang pengusaha yang punya akses besar untuk mengajak atau memancing investor datang ke Meranti untuk berinvestasi. Sehingga kemajuan ekonomi di Meranti semakin meningkat dan terbuka lapangan kerja. Seiring dengan hal itu, tentunya infrastruktur semakin bisa diatasi,” ungkap Syamsuar.
Kalau Meranti ingin berubah, kata Syamsuar, maka mari semuanya bersama-sama membuat terobosan, melakukan perubahan dengan memilih pemimpin yang paham betul dengan persoalan masyarakatnya, terutama persoalan ekonomi, tenaga kerja, dan infrastruktur di Kabupaten Meranti ini.
Ketika pensiun dari gubernur Riau lantaran maju DPR RI, Syamsuar sempat didatangi Konsulat Jenderal (Konjen) Singapura Gavin Ang. Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan rencana terkait perusahaan Singapura yang tertarik berinvestasi di Riau yang merupakan gerbang investasi di Pulau Sumatera.
Syamsuar menyebutkan, ada rencana investasi di bidang pangan. Misalnya, ekspor ayam hidup ke Singapura yang telah dilakukan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Peluang lainnya, berkaitan dengan pusat IT, membangun jaringan kabel bawah laut yang bisa dijadikan pusat data. Selain itu, terbuka juga peluang energi hijau seperti konsep Riau Hijau.
“Investor dari Singapura itu menginginkan lokasi investasi yang terdekat dengan daerahnya. Yang terdekat itukan Meranti, terutama Pulau Rangsang. Tinggal sekarang bagaimana kita berupaya menjadikan Pulau Rangsang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),” kata Syamsuar.
Kalau investor sudah masuk, jelas Syamsuar, peluang tenaga kerja semakin terbuka di Meranti ini, tinggal bagaimana anak-anak Meranti diberi pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), sesuai kopentensi yang dibutuhkan perusahaan.
“Pemerintah tak akan bisa membangun ekonomi tanpa ada investor, jadi ada investor ingin masuk ke Riau, khususnya ke Meranti, maka berilah kemudahan kepada mereka selagi itu tidak bertentangan dengan aturan,” ucap Syamsuar.
Pada helat itu, Syamsuar juga menyampaikan untuk melanjutkan programnya membangun pendidikan gratis bagi masyarakat yang tak mampu, pelajar berprestasi, dan tafis. Selain itu, juga memberi beasiswa mulai dari jenjang S-1 sampai S-3.
Syamsuar juga berkomitmen penyediaan wi-fi gratis untuk publik di setiap kelurahan dan desa dalam rangka menuju Riau digital. Mendengar program wi-fi gratis di penghujung kampanye dialogis Syamsuar ini, ratusan masyarakat yang hadir itu langsung bertepuk tangan dan berteriak: Suwai..! (RK1)