LAMR Sambut Kepala Daerah se-Riau dengan Adat, Catatan Baru Bumi Lancang Kuning

Sambut Kepala Daerah se-Riau dan Sebuah Catatan Adat

 

RiauKepri.com, PEKANBARU- Setelah sepekan mengikuti retret di Magelang, tibalah para kepala daerah se-Riau pulang ke kampung. Kedatangan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Bupati dan Wakil Bupati, beserta Walikota dan Wakil Walikota, disambut dengan berbagai pergelaran adat Melayu Riau di halaman balai adat Lembaga Adat Melayu (LAMR), Provinsi Riau, Sabtu (01/03).

Rombongan kepala daerah itu terdiri dari, Gubernur Riau (Gubri) Tuan Abdul Wahid, dan Wakil Gubernur (Wagub) Riau Tuan SF Hariyanto.

Bupati dan Wakil Bupati Kampar Tuan Ahmad Yuzar-Puan Misharti, Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hilir Tuan Herman-Puan Yuliantini, Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hulu Tuan Ade Agus Hartanto-Tuan Hendrizal.

Kemudian, Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis Puan Kasmarni-Tuan Bagus Santoso, Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti Tuan Asmar-Tuan Muzamil Baharuddin. Selanjutnya, Bupati dan Wakil Bupati Kuantan Singingi Tuan Suhardiman Amby-Tuan Mukhlisin, Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir Tuan Bistamam-Tuan Jhony Charles.

Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hulu Tuan Anton-Tuan Syafaruddin, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru, Tuan Agung Nugroho-Tuan Markarius, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai, Tuan Paisal -Tuan Sugiyarto.

Prosesi penyambutan secara adat ini dimulai dari pintu masuk VIP Bandara Sultan Syarif Kasim II, Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau dipasangkan tanjak oleh Ketua Umum Majelis Kerapan Adat (MKA) LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri Marjohan Yusuf dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.

Sedangkan di halaman balai adat LAMR, Jalan Diponogoro, Pekanbaru, para pemimpin lima tahun ke depan ini disambut pula dengan atraksi kompang dan silat. Tampak senyum simpul saling berbalas antara pemimpin dengan masyarakat yang antusias menghadiri perhelatan adat itu. Sebelum menaiki anak tangga lantai II, Balairung Tenas Effendi LAMR, di bibir anak tangga, tampak para tokoh masyarakat Riau memberikan salam kepada rombongan kepala daerah yang mengenakan pakain Melayu lengkap, baju kurung cekak musang, kain samping dan tanjak semakin padu kewibawaan para pemimpin itu.

Baca Juga :  Pj Gubri Apresiasi Tepuk Tepung Tawar LAMR kepada Paslon Gub/Wagub

Perhelatan adat ini menjadi cacatan sejarah bagi LAMR Provinsi Riau, karena baru pertama kali melaksanakan tepuk tepung tawar kepala dan wakil kepala daerah se-Riau sekaligus. Totalnya, ada sebanyak 24 kepala daerah dan wakilnya yang mengikuti acara adat.

Selanjutnya, upacara adat majelis tepuk tepung tawar ini dimulai dengan pembacaan ayat suci A-Quran, kemudian disahut dengan syair buah karya Ketua Umum DPH LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil yang dibacakan Siska.

Tepuk tepung tawar dimulai dari Gubri dan Wagub, selanjutnya dalam sebuah rangkaian bupati dan wakil bupati, serta wakikota dan wakil walikota yang ditepuk tepung tawari.

Sebagai penepuk tepung tawar adalah Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (Ketum MKA) LAMR Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf, Ketum DPH Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, kemudian Sultan Pelalawan, H. Tengku Besar Kamaroeddin, Seri Paduka Yang Dipertuan Agung Raja Gunung Sahulan XII, H. Tengku Muhammad Nizar.

Dilanjutkan Timbalan Mangku Bumi Mangku Diraja Kesultanan Siak Sri Indrapura, Tengku Muhammad Toha, Ketua Perhimpunan Kekerabatan Resam Kerajaan Indragiri, H. Raja Maizir Mit, Niniok Datuok Ajo Dubalai Andiko 44 Sriwijaya Muara Takus, Datuk Abdul Malik, Ketua DPRD Riau, Tuan Kaderismanto, Kapolda Riau H. Muhammad Iqbal gelar Datuk Seri Seri Jaya Perkasa Setya Negeri, Kajati Riau Akmal Abbas gelar Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri, dan ditutup oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, Ilyas Husti, sekaligus membacakan do’a.

Baca Juga :  Pj Ketua TP-PKK Provinsi Riau Tekankan Pentingnya Pendeteksian Kanker Payudara dan Serviks Sejak Dini

Isi tepuk tepung tawar terdiri dari beras kunyit, beras putih, beras bertih, bunga rampai, air tepung tawar, inai, dan daun perinjis.

Tepuk tepung tawar ini merupakan tradisi yang sering dilakukan dalam berbagai momen penting, prosesi ini mengandung doa dan harapan agar seseorang diberikan keselamatan, keberkahan, dan kemudahan dalam menjalankan amanah yang diembannya.

Dalam elu-eluan yang disampaikan Ketum DPH LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengatakan, proses adat tepuk tepung tawar ini sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan doa selamat atas sudah dilantiknya para kepala daerah di Riau.

Pelaksanaan prosesi adat tepuk tepung tawar kepada Kepala Daerah se-Riau ini, sambung Datuk Seri Taufik, pertama dalam sejarah Riau yang juga bertepatan 1 Ramadhan dan 1 Maret. “Artinya, kita semua bersatu. Ini awal yang baik, mudah-mudahan menyediakan ruang perhimpunan dalam suasana adat untuk kemaslahatan bersama,” katanya.

“Tepuk tepung tawar ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga simbol kuatnya dukungan masyarakat adat terhadap para pemimpin. Prosesi tersebut telah ada sejak turun menurun di budaya Melayu, hal ini sangat berkaitan terhadap nilai-nilai keislaman. Pada hakikatnya kita bukan saja mengucap syukur dan doa, tetapi kita mendoakan diri kita sendiri. Pertahankan persatuan yang telah dibuat ini, teruslah bersinergi,” ungkap Datuk Seri Taufik.

Baca Juga :  Revolusi Belanja Sekolah: Kolaborasi BRK Syariah dan BPDRaya Permudah Transaksi Pembayaran SIPLah

Sementara itu, dalam petuah amanahnya, Ketua Umum MKA LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf mengatakan, bahwa seorang pemimpin dalam ungkapan Melayu yaitu didahulukan selangkah, ditinggikan seranting, jauh tidak berjarak, dekat tidak berantara.

“Dalam tunjuk ajar Melayu pempimpin disebutkan Adat orang menerima Amanah, berserah diri kepada Allah, kuatkan iman elokan tingkah, tetapkan hati jangan berjanggah, luruskan niat jangan menyalah, arif dan bijak dalam melangkah,” kata Datuk Seri Marjohan.

Potensi besar yang dimiliki Riau, tambah Datuk Seri Marjohan, sangat banyak, baik dari segi sumber daya alam, letak strategis, hingga tingginya tingkat toleransi antar umat beragama.

Beliau menyebutkan, toleransi di Riau berada di peringkat kedua nasional setelah Nusa Tenggara Timur. Tentunya hal ini menjadi modal kuat untuk membangun daerah yang harmonis dan sejahtera. Di akhir sambutannya, Datuk Raja Marjohan mengajak seluruh pemimpin daerah untuk berkomitmen membangun Riau dengan semangat kebersamaan.

Ia juga menekankan pentingnya peran media dalam menjaga harmoni sosial serta mendukung program pembangunan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.

“Mari kita berazam untuk Riau yang lebih baik. Kita punya sumber daya alam yang melimpah, posisi strategis, dan budaya yang kaya. Dengan persatuan dan kerja sama yang solid, kita bisa membawa Riau ke arah yang lebih maju,” ucap Datuk Seri Marjohan. (RK1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *