RiauKepri.com, PEKANBARU- Sekolah negeri di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Riau, sudah gratis sejak lima tahun lalu. Namun, masih banyak juga anak-anak di bumi Melayu Lancang Kuning ini yang putus sekolah. Apa pasal?
Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid tak menampik hal itu. Katanya, ada beberapa faktor anak-anak di Riau ini yang putus sekolah meskipun sekolah sudah digratiskan. “Saya tidak mau pendidikan berbiaya mahal, Pemprov Riau sudah menggratiskan pendidikan namun masih banyak orang yang tidak sekolah karena keterbatasan uang, seperti mereka tidak bisa mengantar anak sekolah karena tidak ada biaya transportasi, pemerintah belum mampu menyediakan transportasi untuk mereka,” kata Gubri Wahid, Jumat (02/05/2025), usai memimpin upacara Peringatan Hardiknas 2025 di halaman Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Jumat (2/5/2025).
Apa yang dikatakan Gubri Wahid ini terkait larangan sekolah mengadakan perpisahan di luar sekolah. “Saya tidak melarang untuk perpisahan, yang saya larang itu perpisahan bermewah-mewahan di luar sekolah. Kalau ingin perpisahan di sekolah, silahkan saja dengan sederhana. Anak-anak tidak boleh untuk tidak melakukan perpisahan, karena bisa saja ada momentum supaya mereka punya kesan dan pesan selama bersekolah di sekolahnya, yang tidak boleh itu adalah membebani orangtua dalam kegiatan yang tidak substansif. Nah, ini yang kita larang,” kata Gubri Wahid.
Terkait pendidikan ini juga, dalam Musrembang 2026 Pemprov Riau, Gubri Wahid menyebutkan, bahwa pendidikan merupakan arah kebijakan dan strategi dan target kinerja Pemerintah Provinsi Riau. Beliau berusaha meningkatnya derajat pendidikan masyarakat dengan 2 (dua) indikator kinerja melalui program strategis Riau Cerdas. Untuk mencapai itu, setidaknya dengan pagu indikatif yang diperlukan sebesar Rp 1,05 triliun. (RK1)
Editor: Dana Asmara