Menu

Mode Gelap
BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Berpotensi Guyur Kepri, Selasa 8 Juli 2025 PT Timah Tenggelamkan 36 Unit Atraktor Cumi di Perairan Buku Limau Belitung Timur PT Timah Serahkan Bantuan Bibit untuk Rumah Kompos KSM Resam Wanita Ini Ketahuan Selundupkan Narkoba Dalam Roti Kering di Lapas Pekanbaru Panitia Pacu Jalur Nasional Tepian Narosa Mulai Intensif Lakukan Persiapan Saiman: Tugas Berat Menanti Sekdapro Riau Definitif

Pekanbaru

Harga Jengkol dan Petai Naik Dua Kali Lipat di Pekanbaru, Warga Mengeluh

badge-check


					Petai dan jengkol. F: Net Perbesar

Petai dan jengkol. F: Net

RiauKepri.com, PEKANBARU- Harga jengkol dan petai melonjak tajam di sejumlah pasar dan warung di Kota Pekanbaru dalam dua pekan terakhir. Kenaikan ini dikeluhkan oleh warga, terutama ibu rumah tangga yang biasa memasak bahan tersebut untuk lauk harian.

Salah seorang warga Marpoyan, Reni, mengatakan harga jengkol saat ini mencapai Rp20 ribu per 10 buah, padahal sebelumnya hanya Rp8 ribu hingga Rp10 ribu, tergantung jenis dan ukuran.

“Kalau untuk gulai biasanya Rp10 ribu, kalau digoreng cuma Rp8 ribu. Sekarang susah cari, di pasar jarang ada, di warung juga hampir nggak jual,” kata Reni, Ahad (6/7/2025).

Tak hanya jengkol, petai juga ikut naik. Biasanya per ons dijual sekitar Rp4 ribu, kini harganya melonjak menjadi Rp10 ribu per ons. Sama seperti jengkol, petai juga mulai langka di pasaran.

Reni mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga ini. Padahal, menurutnya, jalur distribusi dari daerah penghasil seperti Sumatera Barat (Sumbar) dalam kondisi baik dan lancar.

“Kami bingung juga, sekarang musim bagus, jalan juga tak ada masalah. Tapi harga malah naik dan barang langka,” ujarnya.

Jengkol dan petai yang beredar di Pekanbaru sebagian besar dipasok dari Sumbar, bersama komoditas sayur-mayur lainnya.

Yus, salah seorang pedagang di perumahan juga heran kenapa harga jengkol dan petai melambung. Selain itu komuditi ini juga sulit dicari, biasanya ada yang mengantar di warung Yus.

“Tak tau kenapa jengkol dan petai sulit dicari, dalam dua minggu ini saya tak jual petai dan jengkol. Kalau di pasar ada pedagang yang jual, tapi tak ramai dan harganya naik dua kali lipat,” kata Yus. (RK1)

 

Editor: Dana Asmara

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wanita Ini Ketahuan Selundupkan Narkoba Dalam Roti Kering di Lapas Pekanbaru

7 Juli 2025 - 20:06 WIB

Wapres Ikut Viralkan Aura Farming, Bupati Kuansing Dorong Semaraknya Pacu Jalur

7 Juli 2025 - 15:37 WIB

Gubri dan Kemenkum Riau Selaraskan Perda dengan UU Cipta Kerja

7 Juli 2025 - 13:30 WIB

Aura Farming dari Rimba Kuansing, Tradisi Boleh Ditiru Tapi Jiwanya Milik Riau

6 Juli 2025 - 18:20 WIB

LAMR Gelar Majelis Zikir Sambut Muharram 1447 dan Doa untuk Negeri

6 Juli 2025 - 12:11 WIB

Trending di Pekanbaru