RiauKepri.com, PEKANBARU- Harga jengkol dan petai melonjak tajam di sejumlah pasar dan warung di Kota Pekanbaru dalam dua pekan terakhir. Kenaikan ini dikeluhkan oleh warga, terutama ibu rumah tangga yang biasa memasak bahan tersebut untuk lauk harian.
Salah seorang warga Marpoyan, Reni, mengatakan harga jengkol saat ini mencapai Rp20 ribu per 10 buah, padahal sebelumnya hanya Rp8 ribu hingga Rp10 ribu, tergantung jenis dan ukuran.
“Kalau untuk gulai biasanya Rp10 ribu, kalau digoreng cuma Rp8 ribu. Sekarang susah cari, di pasar jarang ada, di warung juga hampir nggak jual,” kata Reni, Ahad (6/7/2025).
Tak hanya jengkol, petai juga ikut naik. Biasanya per ons dijual sekitar Rp4 ribu, kini harganya melonjak menjadi Rp10 ribu per ons. Sama seperti jengkol, petai juga mulai langka di pasaran.
Reni mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga ini. Padahal, menurutnya, jalur distribusi dari daerah penghasil seperti Sumatera Barat (Sumbar) dalam kondisi baik dan lancar.
“Kami bingung juga, sekarang musim bagus, jalan juga tak ada masalah. Tapi harga malah naik dan barang langka,” ujarnya.
Jengkol dan petai yang beredar di Pekanbaru sebagian besar dipasok dari Sumbar, bersama komoditas sayur-mayur lainnya.
Yus, salah seorang pedagang di perumahan juga heran kenapa harga jengkol dan petai melambung. Selain itu komuditi ini juga sulit dicari, biasanya ada yang mengantar di warung Yus.
“Tak tau kenapa jengkol dan petai sulit dicari, dalam dua minggu ini saya tak jual petai dan jengkol. Kalau di pasar ada pedagang yang jual, tapi tak ramai dan harganya naik dua kali lipat,” kata Yus. (RK1)
Editor: Dana Asmara