Tanamkan Kebiasaan Positif demi Mencetak Generasi Berkarakter Unggul

Oleh: Untung Wahyudi

 

Anak adalah aset berharga orang tua. Karena itu, orang tua harus bisa membentuk kepribadiannya sejak dini. Kebiasaan positif yang diajarkan di lingkungan keluarga seperti bangun pagi, belajar dengan giat, menjalankan ibadah, dan semacamnya, adalah bagian dari pendidikan keluarga yang sejak dini mulai diterapkan.

Berbicara tentang kebiasaan positif yang sudah lazim dilakukan para orang tua tersebut, beberapa waktu lalu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), secara resmi meluncurkan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.  Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, gerakan ini merupakan inisiatif strategis untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul, yang merupakan bagian dari Asta Cita ke-4 dalam visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan positif yang dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia agar menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas unggul.

Membentuk anak agar memiliki karakter yang baik dengan kebiasan-kebiasaan positif memang bukan hal yang mudah. Perlu ketelatenan dan kedisiplinan yang dilakukan orang tua dan para pendidik. Bangun pagi, misalnya, memang harus dibiasakan agar anak-anak tidak memiliki kebiasaan molor yang tidak baik bagi kesehatan. Orang tua harus bisa melatih anak, misalnya disiplin untuk tidur tepat waktu. Biasanya, anak yang telat tidur maka untuk bangun pagi pun cukup susah. Akibatnya, bangun kesiangan dan telat untuk berangkat ke sekolah.

Baca Juga :  Lis, Loyalitas Integritas Solidaritas

Dalam peluncuran program Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dilaksanakan pada 27 Desember 2024, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun karakter. Ia menegaskan, dengan menanamkan tujuh kebiasaan ini, kita semua berharap dapat membentuk anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual.

 

Apa Saja Tujuh Kebiasaan Tersebut?

Sebagaimana disampaikan Abdul Mu’ti, gerakan ini berfokus pada tujuh kebiasaan utama yang diharapkan dapat diinternalisasi oleh anak-anak sejak dini, yaitu Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.

Melalui implementasi kebiasaan-kebiasaan ini, Kemendikdasmen ingin memastikan anak-anak Indonesia tidak hanya unggul dalam aspek akademis, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, kepedulian sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

 

Manfaat Bangun Pagi

Awali hari dengan semangat. Kata-kata ini sudah begitu akrab di pendengaran, tentang bagaimana kita harus bisa mengawali hari dengan baik dan penuh semangat. Rutinitas bangun pagi, yang merupakan salah satu kebiasaan dalam gerakan kebiasaan anak Indonesia hebat, memang memiliki banyak manfaat.

Baca Juga :  Gelar “Thank You Party” Nongsa Resorts Batam Jamu Pelaku Pariwisata dan Rekan usaha

Dikutip dari alodokter.com, tidak hanya untuk kesehatan fisik, bangun pagi juga memiliki manfaat untuk kesehatan mental. Kebiasaan ini memang agak susah diterapkan, tetapi bukan hal yang sulit jika kita berusaha mempraktikannya sejak dini.

Adapun manfaat bangun pagi, yang dalam program ini diterapkan khusus anak sekolah, di antaranya meningkatkan kedisiplinan. Kebiasaan bagun pagi setiap hari dapat meningkatkan kedisiplinan untuk mematuhi waktu yang telah ditentukan dan dilakukan dengan rasa tanggung jawab.

Manfaat lain adalah meningkatkan kemampuan mengelola waktu. Bangun pagi setiap hari mengajarkan anak untuk menghargai waktu yang terbatas dalam hidup, membentuk kebiasaan yang teratur, dan meningkatkan kemampuan mengelola waktu untuk melakukan hal-hal penting dan memberi ruang untuk evaluasi diri.

Gerakan kebiasaan lain adalah beribadah. Sejak dini, anak-anak memang perlu dibimbing untuk taat beribadah. Sesibuk apa pun kita harus menyempatkan diri beribadah. Jangan sampai kesibukan sehari-hari melalaikan kita untuk beribadah kepada Sang Pencipta.

Ada banyak manfaat yang akan dirasakan bagi siapa saja yang membiasakan diri untuk beribadah. Dikutip dari laman fiqih.co.id (21/9/2024), arti dari kata ibadah itu adalah pengabdian diri kepada Allah sebagai sang Khaliq. Sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa pada Allah SWT, tentu tidak akan pernah terlepas dari ibadah. Selalu banyak kesempatan untuk melakukan ibadah kepada Allah dalam keadaan apa pun, di mana pun dan kapan pun.

Baca Juga :  Hikayat Syamsuar Mengapus Air Mata Petani Riau di Hari Lebaran

Adapun manfaat dari gerakan kebiasaan beribadah di antaranya dapat mendekatkan hubungan individu dengan Tuhan. Beribadah merupakan sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, mengakui keberadaan dan kekuasaan Tuhan, serta membangun hubungan yang penuh syukur, cinta, dan penghormatan

Manfaat lain adalah meningkatkan nilai-nilai etika, moral, spiritual, dan sosial. Beribadah dapat membentuk karakter yang baik dan meningkatkan nilai-nilai etika, moral, spiritual, dan sosial.

Kebiasaan beribadah mendidik manusia untuk menjauhi perbuatan buruk dan menjalankan kebaikan. Ibadah bukan sekadar ritual, tetapi juga memiliki efek nyata pada perilaku sehari-hari karena mengajarkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kerendahan hati.

Gerakan untuk menanamkan kedisiplinan dalam melakukan kebiasan-kebiasaan positif setiap hari memang perlu dilakukan dengan penuh ketelatenan. Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan, bukan sekadar program jangka pendek, melainkan investasi besar untuk masa depan bangsa. Semoga gerakan ini berhasil mencetak generasi penerus yang berakarakter unggul.

 

*) Untung Wahyudi, lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *