RiauKepri.com, PEKANBARU- Prestasi sudah mereka persembahkan, tak hanya mengharumkan nama Provinsi Riau namun juga akan mengharumkan nama negara ini. Tapi, bonus pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024 yang dijanjikan sebagai penghapus buah keringat atlet senam Riau, sampai saat ini kelabu asap alias tak jelas.
Salah seorang atlet senam Riau Agung Suci Tantiyo Akbar, seperti diberitakan
iniriau.com, berharap bonus PON XXI Aceh-Sumut bisa segera dicairkan. Peraih 3 emas dan 1 perak pada PON XXI itu, dengan nada memelas meminta Gubernur Riau (Gubri) mempertibangan apa yang telah dia berikan kepada negeri ini. “Bapak Gubernur Riau bisa lihat perjuangan dan prestasi kami membawa nama baik Riau di iven olahraga nasional. Kami berjuang, kami bawa prestasi pulang ke Riau,” ujar Agung.
Tak hanya Agung sang peraih medali emas di nomor spesialis kuda-kuda pelana (pommel horse) dan palang sejajar (parallel bars) itu, para atlet dan pelatih Riau lainnya bak menyusun sepuluh jari, mengharapkan Gubernur Riau segera menyelesaikan pembayaran bonus PON XXI Aceh-Sumut 2024 secepatnya.
Permintaan atlet senam itu tak mengada-ngada dan jika pun Pemerintah Provinsi Riau memberi bonus, hal ini dipandang wajar sebab pada PON XXI Riau mereka berhasil meraih juara umun. Kini, nama Agung Suci Tantiyo Akbar, Abiyyu Rafi, M Naufal, tercatat akan mengharumkan nama Provinsi Riau di kancah internasional karena akan mengikuti Pelatihan Nasional (Pelatnas) untuk persiapan Olimpiade di Jepang.
Sesuai jadwal, kata pelatih senior senam Riau Ahmad Marcos, trio senam Riau ini akan berangkat pada 4 Mei 2025 mendatang. Tentunya sebuah asa terpaksa antara bangga dan harapan, ketiga atlet itu membawa nama baik Riau dan Indonesia di kancah internasional.
“Ini adalah suatu kebanggaan buat kita, atlet-atlet senam Riau berjuang untuk selalu membawa nama baik daerah dan Indonesia di Iven olahraga internasional. Mereka akan berangkat bersama pelatihnya, M. Aprizal,” ujar Ahmad Marcos, Selasa (29/4).
Jika tidak ada aral melintang, ketiganya atlet tersebut akan lanjut mengikuti Pelatnas di Korea dan selama di Pelatnas nanti mereka akan menjajal semua nomor alat. “Ini persiapan untuk menghadapi iven Olimpiade di Los Angeles 2028. Kita sangat diuntungkan dengan ikuti pelatnas ini,” jelas Ahmad Marcos.
Di tengah Ahmad Marcos merasa bangga dengan prestasi ketiga anak asuhnya, Agung berucap dengan nada lemas, meminta Gubri sesegera mungkin mencairkan bonus PON XXI yang belum cair sampai saat ini.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau Erisman Yahya ketika dikonfirmasi mengaku, sebenarnya masalah bonus atlet yang berprestasi pada PON XXI sudah ada jalan keluarnya, hal ini berdasarkan kesepakatan bersama dengan atlet dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau. ”Kesepakatan bonus itu menunggu hasil APBD Perubahan 2025,” kata Erisman, Rabu (30/04/2025).
Belum cairnya bonus PON XXI, jelas Erisman, karena kondisi keuangan. Sehingga Pemerintah Provinsi Riau belum mampu membayar bonus sesuai apa yang diharapkan atlet dan pelatih. Misalnya, jelas Erisman, sesuai platform Pergub atlek yang mendapat mendali emas mendapat bonus sebesar Rp 300 juta, sementara uang yang tersedia hanya Rp 140 juta.
”Para atlek meminta bonus sesuai platform Pergub tapi kita hanya mampu dengan keuangan yang tersedia. Makanya, dibuat kesepakatan menunggu hingga APBD Perubahan. Sebenarnya, akan lebih baik diterima dulu sesuai anggara yang ada, sisa bonus kan dibayar setelah APBD Perubahan,” ucap Erisman. (RK1)