RiauKepri.com, PEKANBARU- Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, akan disolek Pemerintah Provinsi Riau
sebagai kawasan industri unggulan yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. “Kecantikan” desa ini nantinya diharapkan juga bisa menggoda investor dalam maupun luar negeri.
Hal ini dipertegas dalam rapat koordinasi, Rabu (14/05/2025), Gubernur Riau dalam hal ini diwakili Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M. Job Kurniawan.
“Pak Gubernur sudah menjumpai beberapa Menteri, seperti Menteri Investasi, Menteri Kehutanan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perekonomian, dan disambut positif. Lalu kita diminta untuk menyiapkan dokumen-dokumen terkait pengembangan industri ini,” jelas M Job.
Pengembangan kawasan industri ini diproyeksikan akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing daerah, serta menjadi magnet bagi investor dalam dan luar negeri. Pemprov Riau menyatakan komitmennya untuk menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung, termasuk jalan, listrik, dan konektivitas kawasan, guna mendukung percepatan realisasi proyek ini.
“Kita ingin menciptakan hiliriasasi industri, karena semakin banyak tenaga kerja yang terserap dan banyak investasi yang masuk. Sehingga tingkat pertumbuhan perekonomian Provinsi Riau akan lebih baik,” ucap M Job.
Pemilihan Desa Buruk Bakol sebagai kawasan industri didasarkan pada letak geografisnya yang strategis. Kawasan ini terletak di pesisir Pulau Sumatera dan menjadi salah satu jalur pelayaran internasional yang cukup ramai. Selain itu, potensi sumber daya alam yang melimpah di wilayah sekitar, terutama dari sektor perkebunan dan perikanan juga menjadi pertimbangan penting dalam penetapan lokasi.
“Selain letaknya yang strategis, kawasan ini juga memiliki lahan yang cukup luas untuk pengembangan industri dan potensi laut yang cukup dalam untuk pengembangan kawasan pelabuhan,” jelasnya.
Pelabuhan
Saat ini telah disusun rencana induk pengembangan Pelabuhan Buruk Bakul dengan luas wilayah sebesar 98.375 meter persegi, dengan status lahan milik Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Untuk tahap awal, Pemprov Riau akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar di sekitar kawasan.
Selain itu, Pemprov Riau juga berkomitmen untuk terus menjalin koordinasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis demi kelancaran pengembangan kawasan ini. Tak hanya itu, aspek lingkungan juga menjadi perhatian utama dalam setiap tahapan pembangunan kawasan industri ini.
“Kita ingin melengkapi dan mensolidkan dulu data dari Pemerintah Kabupten Bengkalis. Kemudian data ini akan kita sampaikan ke Pak Gubernur, baru nanti Pak Gubernur yang akan mengundang para investor. Contohnya terkait kemudahan akses jalan, lahan, komoditi unggulan atau kemudahan lainnya yang membuat para investor tertarik,” kata M. Job.
Dengan langkah ini, Bukit Batu diharapkan tidak hanya menjadi pusat industri baru di Riau, tetapi juga simbol keberhasilan pembangunan kawasan berbasis potensi lokal dan konektivitas global. (RK1/MCR)
Editor: Dana Asmara