RiauKepri.com, SIAK– Bupati Siak, Afni Zulkifli, menyampaikan keprihatinannya terhadap konflik ruang hidup antara manusia dan satwa liar yang semakin sering terjadi di wilayah Kabupaten Siak. Hal ini ia sampaikan melalui akun Facebook resminya saat melakukan kunjungan kerja sekaligus berkemah bersama anak-anak di Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas.
“Sesungguhnya di Siak antara manusia dan satwa sedang terjadi perebutan ruang hidup. Konflik ini jika tidak dimitigasi sejak dini, bagai bom waktu yang terus berdetak dan kapan saja bisa meledak,” tulis Afni.
Dalam kunjungannya, Bupati Afni menekankan pentingnya edukasi sejak dini mengenai kehidupan satwa liar, khususnya gajah-gajah jinak yang kini dirawat di PLG Minas setelah menjadi korban konflik dengan manusia. Ia mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat kehidupan gajah dan bahkan merasakan pengalaman langsung memandikan satwa tersebut.
“Di sini bisa melihat pola hidup keseharian gajah, dan bisa ikut merasakan sensasi mandikan gajah. Jangan lupa kalau ke sini bawa buah dan gula merah. Sedekah untuk gajah,” ujarnya.
Pada malam hari, Bupati turut berdiskusi langsung di lapangan bersama Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, membahas strategi mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar seperti gajah dan harimau, yang dilaporkan mulai sering masuk ke permukiman warga.
Diskusi juga mencakup kondisi perkampungan yang berada dalam kawasan hutan dengan berbagai status, seperti Suaka Margasatwa (SM), Hutan Lindung, Hutan Produksi, dan Hutan Produksi Terbatas.
Afni juga mengajak masyarakat untuk berwisata alam ke PLG Minas, yang berjarak sekitar 30–40 menit dari Kota Pekanbaru.
“Silakan yang ingin berwisata alam dan camping, lokasinya ada di PLG Minas. Jangan lupa bawa buah-buahan dan gula merahnya untuk Togar dan kawan-kawan,” ajaknya.
PLG Minas menjadi salah satu lokasi penting konservasi gajah di Riau dan kini juga berfungsi sebagai tempat wisata edukatif untuk mendekatkan masyarakat dengan upaya pelestarian satwa liar. (RK1)