Menu

Mode Gelap
BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Berpotensi Guyur Kepri, Selasa 8 Juli 2025 PT Timah Tenggelamkan 36 Unit Atraktor Cumi di Perairan Buku Limau Belitung Timur PT Timah Serahkan Bantuan Bibit untuk Rumah Kompos KSM Resam Wanita Ini Ketahuan Selundupkan Narkoba Dalam Roti Kering di Lapas Pekanbaru Panitia Pacu Jalur Nasional Tepian Narosa Mulai Intensif Lakukan Persiapan Saiman: Tugas Berat Menanti Sekdapro Riau Definitif

Pekanbaru

Gubri Wahid Ajak Bappenas ”Ganyang” Kemiskinan Ekstrem di Meranti

badge-check


					Provinsi Riau mengajak Bappenas untuk bersama mempercepat upaya pengetasan kemiskinan ekstrem hingga tuntas di seluruh wilayah. F: Ist Perbesar

Provinsi Riau mengajak Bappenas untuk bersama mempercepat upaya pengetasan kemiskinan ekstrem hingga tuntas di seluruh wilayah. F: Ist

RiauKepri.com, PEKANBARU- Gubernur Riau Abdul Wahid sangat memanfaatkan kesempatan, begitu bertemu dengan Menteri Bappenas selain meminta bantu pindahnya Bandara Internasional SSK II dan industri, beliau juga mengajak Pemerintah Pusat untuk bersama-sama ”menganyang” kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kepulauan Meranti.

”Rasanya sangat penting terhadap penanganan kemiskinan ekstrem di Riau. Saya mengajak Bappenas untuk bersama mempercepat upaya pengetasan kemiskinan ekstrem hingga tuntas di seluruh wilayah,” ucap Gubri Wahid dalam pertemuan, Senin (05/05/20250, di Jakarta.

Persentase kemiskinan ekstrem terbesar di Provinsi Riau, jelas Gubri Wahid, berada di Kabupaten Kepulauan Meranti. Kemiskiskinan ekstrem paling banyak disana, karena di Meranti hampir 90 persen kawasan gambut, sehingga aset tidak bisa digadaikan karena peraturan pemerintah. ”Jadi, kita juga tidak mau masyarakat kita miskin karena regulasi,” ungkap Gubri Wahid.

Karenanya Gubri Wahid memohon kepada Menteri Bappenas Rachmat Pambudi, untuk merencanakan bersama, jika bisa buat tim bersama antara Bappenas dengan Provinsi Riau agar bersama mengetaskan kemiskinan dan memajukan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Pada kesempatan itu, Gurbi Wahid juga menyinggung program prioritas nasional seperti makan bergizi gratis (MBG) yang masih terkendala di wilayah pedesaan akibat jarak yang jauh antar sekolah. Gubri Wahid menyarankan agar program ini dimaksimalkan melalui pemanfaatan kantin sekolah yang sudah tersedia dan cukup distandarisasi pengelolaannya.

“Kalau kami sarankan memaksimalkan kantin sekolah, rata rata di Riau semua sekolah itu punya kantin, kalau bisa memanfaatkan sekolah itu tidak butuh waktu lama dan tata kelolanya tinggal di standarisasi,” katanya.

Sebagaimana diketahui, dalam Musrenbang Provinsi Riau untuk tahun 2026, Gubri Wahid membeberkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IMP) di Kabupaten Kepulauan Meranti terendah pada tahun 2024. Kabupaten terbungsu di Provinsi Riau ini juga tercatat sebagai daerah termiskin di Provinsi Riau.

Catatan IMP dan capaian tingkat kemiskinan ini dibeberkan Gubernur Riau Abdul Wahid dalam
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2026, di Balai Serindit, Gedung Daerah, Jumat (02/05/2026). ”Indeks Pembangunan Manusia tertinggi tahun 2024 pada Kota Pekanbaru dan Kota Dumai sebesar 84,26 poin lebih baik dari capaian nasional sebesar 75,02 poin dan Provinsi Riau sebesar 75,67 poin,” ucap Gubri Wahid.

Sementara itu, sambung Gubri Wahid, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Indragiri Hilir memiliki indeks pembangunan manusia terendah tahun 2024, masing-masing sebesar 69,64 poin dan 70,07 poin. ”Kita perlu upaya bersama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat didua kabupaten ini,” ajak politisi PKB itu.

Selanjutnya Gubri Wahid menyampaikan capaian tingkat kemiskinan Kota Dumai tahun 2024 sebesar 3,14 persen, ini lebih baik dari capaian nasional sebesar 8,57 persen dan Provinsi Riau sebesar 6,36 persen. Sementara itu, Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki capaian tingkat kemiskinan sebesar 23,15 persen pada tahun 2024.

”Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Meranti ini dipengaruhi oleh kondisi geografis daerah kepulauan dan merupakan daerah afirmasi sehingga diperlukan upaya bersama untuk menurunkan tingkat kemiskinan melalui beberapa strategi, seperti pengurangan beban melalui bantuan sosial dan jaminan sosial, peningkatan pendapatan melalui program pemberdayaan sosial/masyarakat, dan pengurangan kantong kemiskinan melalui program rumah layak huni, sanitasi dan sebagainya,” ungkap Abdul Wahid. (RK1)

 

Editor: Dana Asmara

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wanita Ini Ketahuan Selundupkan Narkoba Dalam Roti Kering di Lapas Pekanbaru

7 Juli 2025 - 20:06 WIB

Wapres Ikut Viralkan Aura Farming, Bupati Kuansing Dorong Semaraknya Pacu Jalur

7 Juli 2025 - 15:37 WIB

Gubri dan Kemenkum Riau Selaraskan Perda dengan UU Cipta Kerja

7 Juli 2025 - 13:30 WIB

Harga Jengkol dan Petai Naik Dua Kali Lipat di Pekanbaru, Warga Mengeluh

6 Juli 2025 - 18:42 WIB

Aura Farming dari Rimba Kuansing, Tradisi Boleh Ditiru Tapi Jiwanya Milik Riau

6 Juli 2025 - 18:20 WIB

Trending di Pekanbaru