RiauKepri.com, PEKANBARU- Truk bertonase besar adalah pelaku utama penyebab jalan di Provinsi Riau ini menjadi rusak parah. Terkadang baru saja jalan dibaiki, tak sampai lima bulan sudah rusak lagi akibat truk yang over kapasitas itu.
Hal ini dibeberkan Gubernur Riau Abdul Wahid saat audensi dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, bersama
bupati/walikota, Senin (05/05/2025), di Jakarta. Sehingga beliau meminta dukungan dibangunnya rel kereta api Dumai-Inhu sebagai salah satu solusi mengatasi jalan cepat rusak.
“Kondisi jalan di Provinsi Riau saat ini tidak mampu menahan beban truk yang melebihi kapasitas. Kapasitas jalan hanya 8 ton, namun banyak truk bermuatan hingga 45 ton yang melintas. Hal ini menyebabkan kerusakan berat pada infrastruktur jalan,” ungkap Gubri Wahid.
Seharusnya, sambung Gubri Wahid, umur jalan bisa 15 sampai 20 tahun, tapi kenyataannya baru 5 bulan diperbaiki sudah hancur lagi karena over kapasitas. “Kalau ada rel kereta, bupati bisa lebih mudah merawat jalan yang ada,” katanya.
Persoalan lain yang dibahas adalah dampak banjir akibat pembukaan pintu pelimpah Waduk PLTA Koto Panjang. Ketika pintu pelimpah dibuka, air menggenangi jalan nasional hingga dua bulan lamanya dan menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat serta ekonomi daerah. Karenanya diminta bendungan tambahan untuk menahan air saat pintu dibuka. Jangan sampai jalan lintas Sumatera tidak bisa dilalui selama berbulan-bulan. (RK1)
Editor: Dana Asmara