Jampi Air

Ilustrasi (net)

Kayakinan merupakan pintu utama masuk ke tempat yang namanya ‘menjadi’. ‘Menjadi’ merupakan kehendak yang dapat diwujudkan secara konkret. Orang Melayu dulu-dulu paham betul dengan keyakinan, sehingga memunculkan peradaban besar dengan nilai-nilai filosofi yang bermanfaat dan berfaedah secara universal, berlangsung sepanjang zaman.

Tersebab keyakinan inilah segala benda yang diciptakan oleh Sang Maha Kuasa dapat dijadikan media menyalurkan kehendak. Kehendak manusia itu bermacam ragam, mulai dari kehendak yang baik, maupun kehendak yang tidak baik (kehendak mengikuti hawa nafsu). Kehendak yang baik bermanfaat bagi orang lain dan menjadi jalan amal ibadah pula untuk membantu sesama manusia. Sementara kehendak yang jahat selalu dijadikan jalan untuk menjatuhkan orang dan membinasakan orang. Muncullah istilah ‘Dukun Hitam’ dan ‘Dukun Putih’. Dukun Hitam selalu menggunakan benda-benda atau makhluk cintaan Tuhan menjadi persuruh dan sekaligus menjadi tuan. Sementara Dukun Putih menjadikan benda dan makhluk ciptaan Tuhan sebagai kawan yang mengharapkan keridhoaan Allah SWT.

Baca Juga :  Bukukan 26 Ribu Rekening Pelajar, BRK Syariah Terbaik Nasional KEJAR Award 2024

Salah satu ‘produk’ Dukun Putih adalah Jampi Air. Jampi Air ini diyakini dapat menyembuhkan orang dari berbagai penyakit. Media utamanya adalah air. Air putih diberi semangat untuk menghalau segala macam penyakit. Kunci utamanya pula adalah keyakinan yang direstui oleh Allah.

Berikut ini www.riaukepri.com menurunkan Jampi Air. Jampi atau juga mantra air ini, biasanya dibacakan oleh seorang dukun atau bomo yang memiliki kriteria-kriteria tertentu. Selamat menikmati Jampi Air ini. (HK)

assalammu ‘alaikum jin islam

alaikum salam ke depan

menyahut sekalian malaikat

mintak pelihara anak cucu Adam

nabi Khaidir yang memegang air

menghilangkan penyakit dalam badan si anu

dengan berkat la ilaha illallah

tak siku ti tak

indai siku dindai

aku tahu asal kau jadi

dari pada kepala ribut yang besar

jauhlah engkau enyahlah engkau

bukannya doa sembarang doa

doa baginda Ali

air tak meleleh jadi meleleh

ranting patah tak jadi patah

kidu-kidu rambang

rambang siang rambang malam

mata bagai bintang timur

tulang bagai tulang bumbung

sarang elang tanah ipoh

tanah ipoh tiada bisa

bukannya aku yang punya tawar

baginda Ali yang punya tawar

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *