Cinta H. Masrul Kasmy untuk Keluarga Meranti Dalam Menjawab KDRT

RiauKepri.com, MERANTI – Debat kandidat Pilkada Meranti pertama, ada tema yang panelis sampaikan tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pertanyaan panelis mengambarkan realitas yang terjadi dan mewakili pertanyaan masyarakat Meranti. Ada yang menghubungkan dengan internet gratis, ada juga yang mengkaitkan persoalan ekonomi dan ini bisa benar bisa juga tidak.

Sebagaimana Pesan Nabi dan Ulama tentang pendidikan sebagai solusi keluarga “Ayah-Ibu.

Pendekatan pendidikan, budi pekerti akhlak terhadap kasus KDRT sangat relevan sekali. Sebelum membahas lainnya berhenti sejenak menukil perkataan ulama.

Ulama Dunia kita kenal Imam Al-Ghazali ” Anak adalah amanat ditangan kedua orang tuanya. Hatinya suci adalah mutiara yang masih mentah belum di pahat maupun di bentuk, apabila di biasakan dan di ajari dengan kebaikan maka ia akan tumbuh dalam kebaikan.

Baca Juga :  Polres Cooling System Pilkada Damai Bersama KPU dan Bawaslu 

Dampak nya orang tua akan hidup dunia dan akhirat , semua orang dapat menjadi guru dan pendidiknya” Adalagi yang kita kenal tentang amal jariyah yang tak terputus ” Anak yang sholeh ”

Ada juga riwayat lainnya Wahai Rosulullah “siapa yang paling berhak untuk aku jadikan teman baik? Beliau menjawab ibu mu, kemudian ibu mu, kemudian ibu mu, kemudian bapak mu, kemudian orang yang hubungan kerabatnya terdekat denganmu”

Maknanya KDRT, biasanya yang menjadi korban adalah anak-anak dan anak, dan pendekatan Rosulullah dan ulama bukan bersifat materil seperti internet gratis, TV, HP, atau pendekatan nilai ekonomi parlente, borju, akan tetapi pendekatan pendidikan, edukasi.

Baca Juga :  Sinergi Dengan Babinsa, Polsek Tebingtinggi Barat Lakukan Coling System 

Berkaca dari Siroh nabawiyah Hebat nya kakek Rasulullah Abdul Muthalib mengamanahkan cucunya bersama Halimatusya’diah untuk disusui dan jauh dari kehidupan materialistik, tetapi pendekatan pendidikan, edukasi.

Dalam pertanyaan tersebut H. Masrul Kasmy menjawab tentang KDRT yakni,

Sangat relevan sekali H. Masrul Kasmy ketika menjawab pertanyaan panelis tentang KDRT, semua itu berawal dari pendidikan, pendidikan budi pekerti, pembentukan karakter dari keluarga, pemerintah perlu mengintervensi jika Masrul Kasmy-Fauzi Hasan terpilih, intervensi ini berupa seragam sekolah gratis untuk siswa TK, SD, SMP, Masrul Kasmy katakan ini kewajiban pemerintah, sebagai bentuk kegembiraan dan kesungguhan terhadap anak anak untuk pergi ke sekolah, tidak ada lagi anak putus sekolah hanya persoalan seragam sekolah, lalu bagaimana dengan pendidik yang menumbuhkan akhlak, budi pekerti seperti perkataan Nabi dan Ulama tadi, peran H Masrul Kasmy adalah memberikan jaminan kesejahteraan untuk guru agama, guru madrasah dan guru-guru lainnya, guru menjadi perhatian utama sebagai ujung tombak generasi.

Baca Juga :  Arti Dari Sumpah Pemuda Menurut Ramlan CFLE

Tak cukup sampai disitu adanya bantuan untuk rumah ibadah, tahfidz, imam mesjid yang mengajar ngaji anak anak di mesjid, sebagai salah satu wujud membantu peran orang tua dalam pendidikan spritual, bahkan perhatian program fisik berupa infrastruktur untuk pesantren kepulauan Meranti.

Inilah bentuk kecintaan H. Masrul Kasmy terhadap anak-anak dan ayah-bunda, program yang jitu untuk menjawab pertanyaan panelis soal KDRT. Bisa dikatakan pemerintah adalah ayah dari anak-anak, dan pemerintah adalah bagian keluarga terdekat dari ayah-bunda yang mampu memberikan ketenangan. (RK12).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *